HONDA

Curi Kambing, Tiga Pelajar Diamankan

Curi Kambing, Tiga  Pelajar Diamankan

KOTA MANNA –Tiga orang siswa asal Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) inisial WI (14), FA (15), dan DI (14) diamankan Satreskrim Polres BS, Jumat (17/7). Ini karena tiga pelajar yang masih duduk di bangku SMP tersebut, mencuri satu ekor kambing milik warga Simpang Pino, Kecamatan Ulu Manna, Kamis (16/7) lalu. Laporan masyarakat resah terhadap aksi pencurian ternak ini akhirnya tiga pelajar itu digelandang ke kantor Mapolres BS untuk dimintai keterangan. Saat diamankan ketiganya tidak berhenti menangis karena takut dibawa ke Mapolres BS. Dari pengakuan ketiganya, saat beraksi FA dan DI bertugas membawa kambing untuk dijual. Sementara WI menunggu di rumah. Namun sayangnya, saat akan dibawa dan dijual, kambing hasil curian tersebut mati. Sehingga ketiganya nekat langsung membuang kambing tersebut untuk menghilangkan jejak. Meskipun baru pertama kali mencuri kambing, tiga pelajar itu mengaku nekat mencuri lantaran tidak punya uang untuk jajan. Rencana, uang dari hasil mencuri kambing itu untuk untuk mabuk dan minum-minuman keras. ‘’Kami sangat menyesal, dan takut dimarahi orang tua kami,” ujar ketiganya sembari menangis saat Mapolres BS. Sementara itu Kapolres BS AKBP. Deddy Nata, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP. Rahmat Hadi Fitrianto, SH, S.IK disampaikan Kanit Pidum Ipda. M. Bintang mengatakan pihaknya terpaksa membawa ketiga pelajar tersebut karena terbukti melakukan tindak pidana pencurian hewan ternak. Bahkan sambung Kanit, masyarakat Kecamatan Ulu Manna dan Pino selama ini resah dengan hilangnya hewan ternak. Tetapi pihaknya akan mengembalikan ketiganya pada orang tua masing-masing, lantaran masih dibawah umur. Tapi Kanit menegaskan, pihaknya tak akan memberi toleransi kalau ketiganya kembali melakukan aksi tindak kriminal. ‘’Ketiganya masih dibawah umur, hanya diberi surat perjanjian tak mengulanginya lagi. Tapi kalau nekat melakukan kejahatan lagi, akan diproses hukum,” tegas Kanit. Pada masyarakat  Polres BS mengimbau untuk lebih perhatikan anak-anak untuk tidak terlibat tindak kejahatan. Dari faktor pergaulan  dan lingkungan sekitar, menjadi penyebab mudahnya perilaku anak menyimpang. ‘’Kita tak ingin generasi rusak akibat kurangnya perhatian orang sekitar. Karena itu tingkatkan pengawasan anak,” demikan Kanit.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: