Bubarkan Saja Posko Covid-19
LEBONG UTARA - Banyak keluhan terkait mengendurnya penjagaan di dua Pos Komando Covid-19. Tokoh masyarakat Lebong, Rozy Antoni meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong turun ke lapangan. Bahkan bila perlu, lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi untuk memastikan kondisi penjagaan Posko Covid-19 di Desa Tik Tebing, Kecamatan Lebong Atas dan Desa Bioa Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang. ''Supaya jelas apakah keluhan masyarakat selama ini soal kendurnya penjagaan Posko Covid-19 itu benar atau tidak. Kalau memang terbukti, ya bubarkan saja Posko itu dari pada menghabiskan anggaran,'' kata Antoni. Bukan tanpa alasan, perpanjangan keberadaan Posko Covid-19 harus dikaji ulang karena biaya operasional kedua Posko itu sangat besar. Terhitung Maret hingga Juni, dana Covid-19 yang ditelan 2 Posko itu mencapai Rp 1 miliar. Nilai itu separo dari anggaran yang disiapkan untuk pembelian bahan pangan yang akan dibagikan ke warga terdampak Covid-19. ''Kalau keberadaannya tidak lagi begitu krusial, apalagi status Lebong saat ini masih zona hijau. Pemkab Lebong sudah memberlakukan new normal, sebaiknya bubarkan saja Posko Covid-19,'' terang Antoni. Namun jika memang keberadaan Posko Covid-19 di perbatasan wilayah Lebong-Rejang Lebong dan Lebong-Bengkulu Utara dinilai masih sangat dibutuhkan, Gugus Tugas Covid-19 Lebong harus bisa memastikan kinerjanya optimal. Petugas yang disiagakan harus benar-benar memeriksa setiap pengendara yang masuk ke Lebong. Baik warga luar Lebong maupun warga Lebong yang baru pulang dari luar daerah. Sementara Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si memastikan Posko Covid-19 di batas wilayah tetap disiagakan. Pemberlakuan new normal bukan suatu alasan bagi gugus tugas bersikap lengah. Justru dengan status Lebong yang masih zona hijau harus dilakukan penjagaan ekstra. ''Yang pasti kinerja petugas di Posko Covid-19 akan dioptimalkan. Kalau kabar yang saya dengar banyak petugas yang malas-masalan kerja itu karena honornya kecil, akan kami evaluasi seperti apa solusinya. Jika perlu beri suplemen tambahan bagi petugas yang piket supaya fisiknya tetap prima,'' kata Rosjonsyah.(sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: