Selama Covid, Penjualan Hewan Kurban Menurun
SELUMA - Lesunya perekonomian karena pandemi Covid-19, juga berdampak pada berbagai sektor. Salah satunya terhadap penjualan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha. Penjualan hewan kurban mengalami penurunan drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Kendati dua Minggu lagi, namun geliat penjualan hewan kurban cenderung menurun hingga 50 persen. Salah satu penjual hewan kurban di Kabupaten Seluma, Bima (40), mengatakan penjualan tahun ini turun hingga 50 persen. Kalau tahun kemarin dua minggu menjelang hari raya biasanya sudah terjual hingga 100 ekor sapi. Namun saat ini dirinya baru menjual tak lebih sebanyak 40 ekor sapi. Bahkan untuk hewan kurban jenis kambing pun hanya baru terjual sebanyak 1 ekor. ‘’Jauh menurun dari tahun sebelumnya. Tahun lalu bisa 100san ekor. Tahun ini baru 40 ekor,” jelas Bima. Kondisi ini jelas merugikan para penjual. Sementara saat ini di kandang yang lokasinya terdapat di Kelurahan Babatan masih banyak stok hewan kurban. Seperti sapi 60 ekor dan kambing masih tersedia hingga 50 ekor. "Stok kita masih banyak sekali. Mungkin penurunan penjualan ini lantaran terdampak pandemi Covid-19," imbuhnya. Sementara itu, Bima menjual sapi ukuran besar seharga Rp 15 hingga Rp 16 juta untuk satu ekor. Sedangkan untuk kambing dijual dengan harga kisaran dari Rp 2,5 juta sampai Rp 2,8 juta untuk satu ekor. ‘’Untuk hargan kita sesuaikan dengan ukuran. Tapi kita pastikan harganya sesuai dengan pasaran saat ini,” ujar Bima. Sementara itu menjelang hari raya Idul Adha, Dinas Pertanian (Distan) Seluma menyebut stok hewan kurban aman. Terbukti data yang tercatat terdapat jumlah keseluruan sebanyak 1.240 ekor. Rinciannya 824 ekor sapi, 57 ekor kerbau, dan 359 ekor kambing yang tersebar di 14 kecamatan. Tapi Distan terus melakukan pemantauan terkait ketersediaan hewan kurban. Sehingga bisa penuhi permintaan masyarakat. Termasuk juga kesehatan akan hewan kurban yang terbebas dari penyakit seperti cacing hati maupun jambrana. “Kebutuhan Seluma akan hewan kurban pasti mencukupi, dan sudah layak dijadikan hewan korban," kata Plt Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, Sp, M.Si.(cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: