BANNER KPU
HONDA

Rosjonsyah: Tekan Pernikahan Dini

Rosjonsyah: Tekan Pernikahan Dini

PELABAI – Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.Ip, M.Si mengingatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), sekolah, para camat, lurah dan kepala desa lebih proaktif dalam mengawasi setiap pergaulan anak. Khususnya para orangtua, harus lebih ketat lagi mengawasi aktivitas anaknya, baik saat di rumah maupun di lingkungan pergaulannya. “Pastikan tempat bergaulnya positif sehingga terhindar dari pergaulan bebas yang dapat memicu perkawinan dini,” kata Rosjonsyah. Perkawinan dini, lanjut Rosjonsyah, tidak sejalan dengan visi misi Pemkab Lebong di bidang pendidikan. Dimana Pemkab Lebong telah menyiapkan program beasiswa gratis bagi pelajar lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Program itu dinilainya percuma jika faktanya banyak pelajar yang putus sekolah yang salah satu pemicunya perkawinan dini. “Khusus kepada DWP, saya harap bisa menjadi motor penggerak sejumlah program sosial, khususnya dalam menekan angka perwakinan dini di Kabupaten Lebong,’’ tutur Rosjonsyah. Peran orangtua, guru, lingkungan hingga pemerintah sangat diperlukan dalam menekan perkawinan dini. Mengingat di era serba digital saat ini, penggunaan internet sudah menjadi kebutuhan hampir semua lini. Hampir semua titik yang dijangkau internet berdiri warung internet (warnet) yang jika pengelolanya tidak bijak bisa saja menjerumuskan para generasi muda ke hal-hal negatif. “Orangtua yang memfasilitasi anaknya dengan smartphone harus benar-benar mengawasi konten yang diakses bersifat positif. Bukan konten-konten berbau porno,” ungkap Rosjonsyah. Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Lebong, Drs. Firdaus mengatakan, perkawinan usia dini masih sering terjadi di Kabupaten Lebong. Tidak sedikit pasangan yang melangsungan pernikahan itu masih berusia sekolah. Tidak sedikit juga yang terpaksa harus bercerai karena secara mental belum siap berumah tangga. “Makanya kita harus saling bahu membahu menyelematkan nasib generasi muda dari pernikahan dini,” tukas Firdaus. (sca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: