SHU Capai Rp 57,3 Miliar
MUKOMUKO – Kinerja sejumlah koperasi di Mukomuko cukup bagus. Hingga Juni 2020, sejumlah koperasi sudah membagikan sisa hasil usaha (SHU) yang mencapai Rp 57,3 miliar. Kabid Industri, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Mukomuko, Hafni Diana, SE didampingi Koordinator Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Mukomuko Kementerian Koperasi dan UKM, Andi Faisal Hadianto mengatakan total koperasi di Mukomuko mencapai 183 unit. Terdiri 16 koperasi simpan pinjam (KSP), 169 unit simpan pinjam (USP), 59 unit koperasi berjenis produsen, lima unit berjenis konsumen dan dua unit koperasi berjenis pemasaran. Akan tetapi, dari 183 unit koperasi itu, hanya sebanyak 126 koperasi yang terdata masih aktif. Sedangkan 57 unit lainnya dipastikan sudah tidak aktif hingga akhir Juni 2020. Adapun koperasi yang masih aktif, menurut jenisnya, 16 unit KSP, 113 unit USP, 59 unit produsen, tiga unit konsumen dan dua unit koperasi pemasaran. Dan untuk yang tidak aktif, terbanyak koperasi berjenis USP yakni 56 unit. “Koperasi yang sudah tidak aktif, ada 56 unit itu sudah kita usulkan pembubaran. Kemudian lima unit koperasi lagi resmi dibubarkan. Sekarang masih ada 32 unit koperasi dalam pembinaan PPKL,” kata Andi. Menurut Andi, walaupun sudah ada ratusan unit koperasi di Mukomuko. Namun yang sudah memiliki nomor induk koperasi (NIK) baru 43 unit. Sedangkan modal usaha aktif yang berputar di sejumlah koperasi mencapai Rp 906,9 juta. Dengan aset koperasi mencapai Rp 1,5 miliar lebih. Untuk modal koperasi, khusus modal sendiri, nilainya sampai Rp 585,9 juta. Sedangkan modal dari luar yang masuk ke koperasi tercatat sebesar Rp 1 miliar lebih. “Kalau total dana yang dikelola koperasi, ada yang sudah sampai Rp 10 miliar lebih. Sampai sekarang, koperasi terbesar di Mukomuko yakni Koperasi Karyawan (Kopkar) PT. Agro Muko dan PT. Daria Dharma Pratama (DDP). Kalau koperasi berprestasi, masih dipegang Koperasi Karya Tani di Desa Wonosobo Kecamatan Penarik, Kopkar Sejahtera PT. DDP dan Koperasi Berkah Saka di Kecamatan Air Rami,” papar Andi. Ia menyakini pendapatan sejumlah koperasi diprediksi menurun tahun ini disebabkan adanya pandemi Covid-19. Bukan saja untuk koperasi yang usahanya simpan pinjam, tapi juga koperasi yang bergerak bidang usaha penjualan dan pendistribusian produk. “Ada kemungkinan pendapatan menurun tahun ini akibat Covid-19. Terdampak ke penjualan dan pendistribusian produk juga terganggu,” pungkasnya.(hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: