HONDA

Belanja Covid-19 Tembus Rp 80 Miliar

Belanja Covid-19 Tembus Rp 80 Miliar

BENGKULU - Untuk penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu, Pemkot Bengkulu sudah membelanjakan anggaran hingga Rp 80 miliar. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu Arif Gunadi, menyampaikan dana tersebut telah disalurkan di semua sektor upaya pencegahan Covid-19 tersebut.

"Anggaran BTT sampai sekarang habisnya sekitar Rp 80 miliar. Sisanya tentu tetap di kas daerah," kata Arief, Senin (20/7).

Anggaran refocusing APBD 2020 untuk penanganan Covid-19 yang disiapkan Pemkot Rp 204 miliar. Dana tersebut untuk mencukupi kebutuhan diberbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah itu untuk kegiatan pencegahan dan penanganan COVID-19. Sepertinya pada Dinas Sosial untuk pengadaan bantuan sosial, atau di Dinkes untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan lainnya.

"Paling banyak terserap di Dinas Sosial ya, yang digunakan untuk pembelian bantuan beras dan mie kemasan serta kebutuhan lainnya, selain itu juga ada Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan dan OPD lainnya juga," tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawaty menyampaikan kasus konfirmasi Positif Covid-19 berdasarkan update Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu, tercatat total kasus konfirmasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 135 kasus.

"Ada 10 pasien yang dirawat, 37 orang diisolasi di rumah," kata Susi.

Kemudian, untuk pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal tercatat sebanyak 15 orang. Dan 74 orang pasien telah dinyatakan sembuh.

"Kita masih memiliki empat kecamatan yang berzona orange, Singaranpati, Selebar, Ratu Agung, dan Gading Cempaka," ucap Susi.

Sementara untuk kecamatan yang masuk dalam zona kuning, atau daerah dengan kategori resiko rendah untuk penyebaran Covid-19 di Kota Bengkulu ada lima kecamatan. Yakni Kecamatan Sungai Serut, Kampung Melayu, Muara Bangkahulu, Teluk Segara dan Ratu Samban.

Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Ini dilakukan agar terhindar dari paparan virus yang berasal dari China itu.

"Ini juga menjadi penting bagi masyarakat, sebagai bagian dari 3 M protokol kesehatan ya," tambahnya.

Ia menjelaskan 3 M ini meliputi Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak satu sama lain. Menurutnya, menjaga jarak satu sama lain itu, salah satu upaya dalam pencegahan terpaparnya dari virus korona itu. Mengingat, ada klaster yang berasal dari keramaian umum, misalnya di pasar. Sehingga jangan sampai ada klaster baru, pada fasilitas umum yang lainnya di Kota Bengkulu. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: