Cegah Penyebaran Covid-19, Perketat Lingkungan Sekolah
BENGKULU - Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Nopri Walihan, S.Pd, MM, menyampaikan pihaknya akan memberikan dukungan kepada salah satu tenaga pendidik yang terpapar Covid-19. “Poin pembelajaran bagi kita, yang notabene beraktivitas sama seperti pasien. Untuk selalu tetap meningkatkan kewaspadaan dalam lingkungan sekolah pada waktu bekerja, di rumah atau pun di luar,” kata Nopri, kemarin.
Dikatakannya, pihaknya optimistis bahwa guru tersebut dapat segera sembuh. Mengingat banyak pasien yang bisa sembuh dari paparan virus yang berasal dari China itu. Selain itu, juga perlu diwaspadai akan segala aktivitas yang dilakukan. Khusus para guru, pasalnya sudah ada contoh kasus. Ternyata ada guru di lingkungan dinas pendidikan yang positif Covid-19. Sehingga untuk guru guru lain, ia minta untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Karena memang kita tidak pernah tau, aktivitas orang-orang di sekitar kita sebelum berinteraksi,” tambahnya.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil dari uji sampel swab yang diambil, dari tracking kontak pada kasus tersebut. Pihaknya berharap agar tidak ada penambahan kasus kembali dari hasil tracking itu. “Bila nanti ada beberapa guru kita tertular, maka kami akan perketat di lingkungan sekolah. Ini yang kita maksud kan agar tetap BDR (Belajar Di Rumah, red)," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, selain untuk di sekolah yang bersangkutan, tetap diberlakukan guru-guru ke sekolah dalam pembelajaran via daring ini. Kendati demikian, tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan. “Jarak walaupun berinteraksi di sekolah itu wajib diperhatikan,” imbuh Nopri.
Sebelumnya, Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi memohon kepada pihak sekolah yang saat ini mungkin masih memaksakan diri belajar di sekolah, untuk melakukan pembelajaran di rumah. Menurutnya, adanya kasus pasien Covid-19 dari golongan guru SD.
“Ini bukti, siapa yang menjamin sekolah yang tatap muka tersebut tidak ada guru, TU, yang tidak terpapar. Nah kalau nanti terpapar, maka akan menular ke anak-anak,” imbuh Dedy.
Pihaknya tidak mau, sampai terjadi penularan virus Corona ini di lingkungan sekolah. Untuk itu, ia himbau kepada pihak sekolah yang masih tetap buka. Mohon pengertiannya, jangan sampai nanti timbul kluster baru. “Kalau klaster sekolah terjadi, maka anak-anak lah yang menjadi korban, lebih baik kita dalam hal pendidikan itu sedikit menurun. Ketimbang kita, mengobarkan jiwa anak kita,” jelas Dedy.
Saat dikonfirmasi tentang sanksi bagi sekolah yang melanggar SE dari pusat tersebut. Ia mengaku bahwa pihaknya sedang menggodok sanksi apa, yang akan dijatuhkan kepada sekolah tersebut.
Tetapi kalau bisa persuasif, kenapa tidak. Ini musibah, orang ibadah di Masjidil Haram saja di tunda. Apalagi ini kita sekolah, ini demi keselamatan," ucap Dedy. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: