HONDA

58 Desa Belum Miliki Nakes

58 Desa Belum  Miliki Nakes

KOTA MANNA – Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menggagas program satu desa satu tenaga kesehatan (nakes) yang dibiayai dari APBDes. Untuk realisasinya, Dinkes menyebutkan tinggal 58 desa lagi yang belum merekrut tenaga kesehatan desa. Program tersebut untuk mendukung program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS). Namun masih ada desa yang belum memiliki tenaga kesehatan. Padahal, keberadaan tenaga kesehatan sangat penting untuk pelayanan tingkat dasar. Karena itu melalui pemerintah desa diharapkan bisa merekrut dan membiayai tenaga kesehatan minimal satu bidan dan satu perawat kesehatan. “Ya, dari 142 desa, masih ada 58 desa lagi yang belum merekrut tenaga kesehatan desa. Sedangkan desa lainnya sudah mengajukan proses seleksi tenaga kesehatan untuk difasilitasi Dinkes,” kata Kepala Dinkes BS, Siswanto S.Sos, M.Si. Dikatakan Siswanto, untuk 58 desa yang belum memiliki tenaga kesehatan desa tersebut tersebar di 11 kecamatan. Hanya saja, sambung Siswanto pihaknya tidak dapat memaksa desa-desa tersebut merekrut tenaga kesehatan desa. Sebab sumber gaji mereka dari dana desa (DD) atau dibiayai APBDes. Dijelaskan Siswanto, minimal satu  desa ada tenaga kesehatan bidan atau perawat. Sebab keberadaan tenaga kesehatan desa ini sangat penting. Guna mempermudah dan dapat melakukan deteksi dini jika ada warga desa yang sakit. Mereka juga dapat memberikan pertolongan pertama. Sehingga jika sakitnya tak kunjung sembuh, warga bisa langsung berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat apakah bisa dirawat di Puskesmas atau harus dirujuk ke rumah sakit. Karena itu, Siswanto mengharapkan dengan adanya tenaga kesehatan desa, ke depan tidak ada lagi orang sakit yang lama terbaring di rumah tanpa adanya perawatan dari petugas kesehatan. Karena itu, ia menyarankan persyaratan tenaga kesehatan desa sebaiknya direkrut prioritas warga setempat, lulusan akademi kebidanan atau akademi keperawatan. “Sehingga nanti setiap ada warga yang sakit, dapat langsung mendapatkan pertolongan. Dengan begitu, pelayanan kesehatan di BS dapat semakin maksimal," harap Siswanto.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: