HONDA

Haru Pengungsi Masamba Terima Daging Kurban di Tenda Pengungsian

Haru Pengungsi Masamba Terima Daging Kurban di Tenda Pengungsian

Tidak ada yang menyangka jika tahun ini, Annisa (46), pengungsi banjir di Desa Kampal Kappuna harus merayakan Idul Adha di tenda pengungsian. Keadaan ini pun tetap ia syukuri karena masih bisa berkumpul bersama keluarga, terlebih ketika masih ada saudara yang ingat dan mengantarkan daging kurban kepadanya.

LUWU UTARA – Annisa (46) menyeka air mata usai bercerita soal rumah dan kejadian malam ketika air bah membanjiri kampungnya. Ingatan itu menjadi memori pilu. Ia tidak ingin sekadar mengingatnya pada Iduladha kali ini tanpa mengambil hikmah.

“Tidak menyangka kalau lebaran akan di tenda (pengungsian). Namun saya masih bersyukur, semua keluarga selamat, walau rumah tidak ada,” kata Annisa. Ia pun bersyukur, bahkan pada lebaran kali ini ada juga saudara-saudara dermawan yang mengantarkan daging kurban, salah satunya Global Qurban – ACT.

Sabtu (1/8) lalu, relawan Global Qurban - ACT membagikan daging kurban kepada pengungsi banjir bandang di Desa Kampal Kappuna, Kecamatan Masamba, Luwu Utara. Daging dibagikan dari tenda ke tenda. Para pengungsi akan memasak daging itu bersama untuk lauk-pauk mereka.

Adanya daging kurban juga disyukuri Rosita, pengungsi Desa Kampal Kappuna yang juga memperoleh daging kurban. “Bisa jadi lauk. Kita juga dapat bantuan beras, minyak goreng, memang itu yang kita butuhkan,” kata Rosita.

Pada Iduladha ini, Global Qurban - ACT Sulawesi Selatan khusus menghadirkan kebahagiaan kurban bagi korban banjir di Luwu Utara. Kepala Cabang Global Qurban – ACT Sulawesi Selatan Catherin Imran menerangkan, sepuluh ekor sapi disembelih dan dibagi menjadi ratusan pak daging untuk korban banjir.

“Kami juga mendirikan dapur umum untuk memasak sebagian daging kurban. Hidangan kurban dinikmati sebagai menu makan sian bagi warga di sejumlah titik pengungsian," kata Catherin. Ia juga berharap, semoga usai kurban semangat kedermawanan membantu pengungsi banjir Luwu Utara tetap mengalir. Menurut Catherin, persoalan yang harus dihadapi pengungsi banjir belum juga tertangani secara tuntas.

“Di antara mereka ada yang kehilangan tempat tinggal. Mereka juga masih amat bergantung pada bantuan kemanusiaan. Ayo kita bantu para korban banjir hingga memiliki penghidupan yang lebih baik,” ajak Catherin. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: