Waspada DBD, Jaga Keberhasilan Lingkungan
KOTA BINTUHAN - Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat mengakibatkan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur meminta puskesmas mengajak warga di wilayah kerjanya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi hampir setiap bulan, di Kaur selalu ada warga yang terkena DBD. Dari Januari hingga Juli, hanya bulan Mei saja yang tidak ada warga yang terserang DBD. Sementara enam bulan lainnya jumlah warga yang terserang DBD paling sedikit tiga orang dan paling banyak itu 14 orang. "Sampai saat ini kita Kaur ini memang masih menjadi wilayah yang rawan akan penyakit DBD. Salah satunya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Makanya saat ini kita imbau setiap puskesmas untuk terus mensosialisasikan kepada warga agar selalu jaga lingkungan. Apalagi saat musim hujan, perkembangan nyamuk penyebab DBD di Kaur sangat cepat," ungkap Kabid P2KP Dinas Kaur Juli Haryanto. Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Kaur, bulan Januari 2020 ada 14 kasus DBD, kemudian bulan Februari ada 13 kasus DBD, bulan Maret 13 kasus DBD, April saat heboh covid-19 kasus DBD turun menjadi 4 kasus dan bulan Mei tidak ada kasus DBD di Kaur. Dan pada bulan Juni ini sudah ada 8 kasus DBD yang terjadi di Kaur. Sementara bulan Juli 2020 jumlah kasus DBD di Kaur hanya tiga kasus. Kasus terbanyak di dominasi Kecamatan Kaur Selatan, karena padat penduduk, Kelam Tengah, Pagulu dan Tanjung Iman. Baru-baru ini kejadian kasus DBD terjadi di Bintuhan sebanyak 2 kasus dan juga di Gedung Wani, Kinal. “Dengan mulainya musim hujan, kita minta kepada warga untuk benar-benar menjaga kebersihan lingkungan. Khususnya membersihkan selokan dan tempat-tempat yang banyak tergenang air. Untuk fogging akan kita turunkan dimana lingkungan warga yang terkena DBD, agar nyamuk tersebut tidak menyerang warga lainnya. Dan untuk fogging stoknya masih aman dan akan kita ajukan penambahan di APBD Perubahan yang akan datang,” pungkas Juli Haryanto. (cik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: