HONDA

Covid-19 Telan 24 Korban

Covid-19 Telan 24 Korban

 

BENGKULU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes mengatakan sebanyak 24 orang pasien yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia. Per 12 Agustus kemarin tercatat 260 orang yang terpapar virus asal China itu di provinsi Bengkulu ini.

"Kasus pasien yang meninggal saat ini ada 9,23 persen dari jumlah kasus konfirmasi," kata Herwan, Rabu (12/8).

Dikatakannya, untuk penambahan kasus meninggal sebanyak 2 orang, yaitu kasus 254 dan kasus 252. Kemarin juga tercatat dua tambahan kasus konfirmasi baru. Yang keduanya berasal dari Kota Bengkulu.

Yakni kasus 259 seorang laki-laki berusia 55 tahun asal Kota Bengkulu. Dengan keluhan batuk, sesak nafas dan lesu, saat ini isolasi mandiri. Kedua, kasus 260 seorang perempuan berusia 36 tahun asal Kota Bengkulu. Tidak ada keluhan, saat ini isolasi mandiri.

Sementara itu, untuk jumlah total sampel swab yang diperiksa sampai dengan saat ini sebanyak 3.603 sampel, jumlah total sampel positif sebanyak 260 sampel, jumlah sampel yang proses pemeriksaan sebanyak 65 sampel.

Untuk diketahui, kemarin tim Dinkes juga terus melakukan tracing kasus, ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya pengambilan sampel pada salah satu klaster di perguruan tinggi negeri Bengkulu.

Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi menuturkan, pengambilan swab  yang dilakukan kemarin untuk tracing kasus. Terutama bagi yang memiliki kontak langsung dengan pasien positif covid-19 sebelumnya.

"Kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melakukan test swab untuk hari ini sekitar 50 spesimen diambil," tukas Ridwan.

Selain itu, ia menjelaskan dampak dari adanya kasus konfirmasi positif covid-19 ini. Untuk aktivitas perkuliahan di Unib sendiri digelar secara daring serta wisuda dilakukan secara online. "Kita laksanakan secara daring, baik wisuda dan kuliah hingga akhir November," imbuhnya.

Untuk diketahui, pengambilan spesimen swab itu dilakukan atas kerjasama antara RSUD M Yunus Bengkulu, Dinas Kesehatan dan relawan tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Unib.

"Ini sebagai bentuk antisipasi, jangan sampai nanti ada tambahan kasus," tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: