Tanpa Perayaan Festival, Ritual Tabut Tetap Digelar dengan Massa Terbatas
BENGKULU - Tahun baru hijriah 1442 H kali ini dipastikan tidak ada perayaan Festival Tabut yang biasanya digelar mulai 1 - 10 Muharam. Namun, ritual Tabut tetap dilaksanakan oleh Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bengkulu kendati terbatas. Hal tersebut ditegaskan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai silaturahmi antara jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan KKT di Balai Raya Semarak, Rabu (19/8) malam. Pada kesempatan ini Gubernur Rohidin mengingatkan jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen memberikan dukungan yang serius dan terencana pada festival yang masuk Calender of Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini di waktu mendatang, agar budaya Tabut tetap lestari dan dikenal hingga manca negara. Dijelaskan Ketua Harian KKT Junaidi Zul, di masa Pandemi Covid-19 semua kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa seperti rangkaian festival dan bazar ditiadakan. "Kami keluarga besar KKT tetap mengedepankan kepentingan dan keselamatan orang banyak," ujarnya. Sementara untuk ritual Tabut lanjutnya, akan diawali dengan mendoa yang dilakukan beberapa orang, kemudian tanggal 4 atau 5 Muharam dilakukan ritual cuci penja di rumah masing-masing dan kemudian akan ditutup dengan ziarah ke makam karbala pada tanggal 10 Muharam dengan jumlah orang terbatas. "Kita tetap melakukan ritual prosesi di rumah masing-masing yang sifatnya tidak mengumpulkan masa," tutupnya. (rls/mcpemprov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: