HONDA

Israel Terus Luncurkan Serangan ke Gaza

Israel Terus Luncurkan Serangan ke Gaza

Terhitung sejak 6 Agustus lalu, Israel hampir setiap hari melancarkan serangan ke wilayah Palestina. Walau hingga kini belum ada laporan korban jiwa, tapi serangan ini bisa menjadi sinyal bahwa konflik masih jauh dari kata damai dan membuat penduduk Palestina lepas dari penjajahan.

GAZA – Pesawat tempur Israel kembali meluncurkan beberapa serangan udara ke sejumlah wilayah Jalur Gaza, Jumat (28/8) pagi. Serangan udara ini menghancurkan sejumlah bangunan, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Kondisi ini dilaporkan oleh Kantor Berita Palestina, WAFA.

Serangan tersebut salah satunya menghancurkan pos perbatasan di sebelah barat Kota Gaza, dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum di sekitar pos tersebut. Lokasi lainnya yang juga tak luput dari serangan yaitu kamp pengungsian Nusseirat yang berada di pusat Jalur Gaza, pagar pembatas di yang mengelilingi Jalur Gaza, dan tanah pertanian di timur Kota Gaza. Serangan ini juga mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan pada bagunan-bangunan milik warga.

Sejak tiga pekan terakhir, serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza terus terjadi. Dari beberapa video yang ACTNews terima dari beberapa media luar negeri, asap mengepul, berasal dari tembakan senjata Israel. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa akibat serangan tersebut.

Serangan Israel ke wilayah Palestina secara besar-besaran sudah terjadi sejak 6 Agustus lalu. Dilansir dari Al Jazeera, sejak awal Agustus itu, Israel hampir setiap hari melancarkan serangan ke wilayah Palestina, khususnya Jalur Gaza. Khan Younis serta Al-Qarara. Akibat serangan ini, beberapa situs di Palestina mengalami kerusakan serta terbakar.

Di samping menyerang dengan senjata sejak awal Agustus, pihak Palestina juga mengiringi serangan dengan penangguhan pengiriman bahan bakar yang berfungsi untuk pembangkit listrik. Saat ini dua juta penduduk Palestina hanya bisa menikmati listrik selama enam jam saja. Sisanya mereka hidup dalam keadaan serta kesulitan ditambah dengan adanya virus Covid-19 yang juga terus mewabah di Palestina.

Menurut Bank Dunia, setengah dari penduduk Jalur Gaza yang mencapai 2 juta jiwa hidup dalam kondisi prasejahtera. Selain kemiskinan yang mengepung, mereka pun hidup dalam kondisi terancam serangan yang bisa dilakukan Israel sewaktu-waktu. Belum lagi sumber daya yang sangat minim, tak bisa dinikmati sepanjang waktu.

Hingga saat ini, penduduk Palestina sangat membutuhkan berbagai bantuan. Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response - ACT mengatakan, kesehatan, keamanan, pendidikan, hingga pangan menjadi sangat urgen untuk dipenuhi. Penduduk Palestina tak bisa sendiri memenuhinya. "Uluran tangan kita sangat dibutuhkan, apalagi saat ini kondisi konflik semakin memanas dan pihak Palestina lah yang selalu merasakan dampak buruknya,” jelasnya, Jumat (28/8). (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: