BANNER KPU
HONDA

Desas-Desus Pencoretan Agusrin, Pendukung Akan Datangi KPU

Desas-Desus Pencoretan Agusrin, Pendukung Akan Datangi KPU

BENGKULU - Adanya desas-desus proses pencalonan Agusrin M Najamudin bakal dicoret dari pencalonan pada Pilgub Bengkulu membuat para pendukung mantan Gubernur Bengkulu tersebut marah. Bahkan, pada Selasa (22/9), para pendukung berencana mendatangi kantor KPU Provinsi Bengkulu. Ketua Klan Agusrin, Tuan Muda Roman Cavisa, SH pada Minggu (20/9) siang mengakui adanya rencana massa Agusrin akan mendatangi kantor KPU tersebut. Menurut Roman, kedatangan massa yang berencana akan melakukan aksi damai tersebut memang diluar komando dari mereka selaku tim keluarga. Roman menambahkan, jika para pendukung tersebut berasal dari kabupaten/ kota se-Provinsi Bengkulu. Dia menjelaskan, kedatangan massa Agusrin tersebut berangkat dari kegusaran para pendukung yang ada di daerah melihat perkembangan saat ini yang menyatakan desas-desus pencalonan Agusrin. Padahal, proses pleno oleh KPU pun belum dilakukan. "Kalau jumlahnya diperkirakan akan lebih banyak dari saat penjemputan Pak Agusrin di Bandara lalu. Itu saja jumlahnya sekitar 15 ribuan," kata Roman, Minggu (20/9). Menurut Roman, pihaknya juga tidak bisa menghentikan rencana aksi tersebut karena mereka bergerak sendiri. Dikatakan, mereka selaku tim keluarga hanya memfasilitasi terkait dengan kedatangan para pendukung. "Karena mereka ini kan sudah siap mendukung Pak Agusrin untuk maju, nah kalau Agusrin dicoret yang padahal belum ada penetapan, ini yang mereka pertanyakan, ada apa? Mereka menyatakan kalau Agusrin ini harapan masyarakat. Jangan sampai harapan mereka ini ditetapkan yang tidak sesuai dengan ketentuan," katanya. Roman mengatakan, terkait dengan rencana tersebut juga sudah menyampakan surat pemberitahuan kepada instansi terkait baik pihak kepolisian, Korem, Bawaslu dan pihak lainnya. "Kalau ini dihentikan, kami tidak bisa, karena ini bukan mau kita. Yang pasti mereka akan meminta KPU, agar KPU sesuai dengan peraturan. Ketika belum ada pleno, sebaiknya jangan ada pernyataan ini dicoret, ini dicoret," pungkasnya. (zie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: