Replanting Sawit Belum Tuntas
KOTA MANNA - Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) belum menuntaskan program replanting sawit seluas 1500 hektare. Salah satu penyebabnya, Dinas Pertanian kesulitan untuk mencari petugas ukur lahan yang mampu mengoperasikan Global Positioning System (GPS) untuk pemetaan batas lahan.
Ini sekaligus menjadi kabar gembira bagi masyarakat yang mampu mengoperasikan GPS. Sebab Dinas Pertanian membutuhkan petugas ukur lahan guna melakukan pemetaan.
Maka dari itu, jika program replanting sawit seluas 1500 hektare tuntas tahun ini, dipastikan tahun 2021 Dinas Pertanian melakukan rekrutmen petugas ukur yang mampu mengoperasikan GPS.
Memasuki akhir September ini, jumlah lahan yang sudah dilakukan pengukuran menyisakan 300 hektare lagi, padahal tenggat waktu hanya tersisa 2 bulan ke depan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten BS Ir. Silustero, MM mengatakan, petugas ukur lahan yang mampu mengoperasikan GPS sangatlah dibutuhkan. Apalagi, setiap bidang tanah yang mendapat jatah replanting sawit harus memiliki data spasial. Data spasial sendiri merupakan batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
Selain itu persoalan sulitnya mencari petugas GPS ini bukan hanya terjadi Kabupten BS, namun nyaris di seluruh Provinsi Bengkulu.
“Dipastikan tahun 2021 yang mempunyai keahlian di bidang GPS maka sangat dibutuhkan. Sekarang kami kesulitan dalam pemetaan untuk rogram replanting, tapi teap optimis selesai akhir tahun,” terang Silustero.(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: