Populasi Sapi Capai 3.200 Ekor
KEPAHIANG – Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dilakukan Pemkab Kepahiang sejak 2017 lalu, saat ini berhasil meningkatkan populasi sapi lokal mencapai 3.200 ekor. Hal ini menandakan terobosan Inseminasi Buatan (IB) sebagai solusi peningkatan ternak masuk dalam kategori berhasil.
Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayattullah Sjahid, MM, IPU berharap program ini bisa terus berjalan dan mampu meningkatkan populasi sapi Kabupaten Kepahiang. Sehingga ke depannya Kabupaten Kepahiang bisa menjadi salah satu wilayah pemasok daging sapi lokal untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Sejauh ini kita melihat upaya kita untuk menjadi wilayah sentra ternak dan daging, sudah menunjukkan progresivitas yang baik. Saat ini Kabupaten Kepahiang selalu berhasil mencukupi kebutuhan konsumsi daging bagi masyarakat. Bahkan kita juga berhasil menjadi pemasok daging untuk beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, dan provinsi tetangga,” jelas Bupati.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kepahiang, Hernawan, S.PKP menjelaskan saat ini yang menjadi Sentra Peternakan Rakyat (SPR) baru dilakukan di wilayah Kecamatan Kabawetan sejak tahun 2017. Namun untuk ke depannya ia mengaku akan mulai membangun SPR di beberapa kecamatan lain dalam program Upsus Siwab ini.
“Sedikitnya ada 62 Poktan di wilayah Kabupaten Kepahiang yang sebagian besar berada di Kecamatan Kabawetan. Untuk populasi sapi kita saat ini mencapai 3.200 ekor dan kambing sebanyak 2.050 ekor. Namun teknologi IB ini tidak sepenuhnya berhasul, ada beberapa juga yang gagal kita alami. Hal ini dikarenakan kualitas sapi pejantannya, kalau unggul maka hasilnya baik, kalau tidak ya kita harus siapkan strategi lainnya,” jelas Hernawan.
Tingginya populasi sapi di Kabupaten Kepahiang, dijelaskan Hernawan penyediaan daging wajib dilakukan seiring meningkatnya konsumsi masyarakat. Penyediaan ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat swasembada protein.
"Selain Upsus Siwab, upaya peningkatan populasi juga dilakukan melalui pengendalian pemotongan sapi betina produktif. Hasilnya, upaya ini mampu menekan pemotongan sapi betina," papar Hernawan.(sly)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: