BANNER KPU
HONDA

Sungai Meluap, 10 Desa Terendam

Sungai Meluap, 10 Desa Terendam

SELUMA - Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Seluma. Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Muara Maras meluap dan merendam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Semidang Alas (SA) dan Semidang Alas Maras (SAM), Kamis (8/10). Setidaknya ada ratusan rumah warga yang berada di 10 desa di dua kecamatan tersebut terendam banjir. Ketinggian air sendiri bervariasi mulai dari 50 cm hingga 2 meter. Mengingat sebagian wilayah tersebut berada di dataran rendah. "Untuk sekarang yang terkena musibah banjir ada sembilan desa untuk di wilayah Kecamatan SAM. Kita juga telah melakukan pemantauan, untuk kondisi kedalaman air bervariasi. Yang terdalam itu di Desa Talang Kemang hingga ketinggian 2 meteran," sampai Kapolres Seluma, AKBP Swittanto Prasetyo, S.Ik melalui Kapolsek SAM, Ipda Prengki Sirait, SH. Adapun untuk desa-desa yang terkena dampak bencana banjir untuk di wilayah Kecamatan SAM yakni, Desa Gunung Bantan Desa Maras Bantan, Desa Gunung kembang, Jambat Akar, Maras Tengah, Talang Alai, Talang Kemang, Serian Bandung dan Desa Muara Maras. Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan SA terdapat satu desa yang terendam banjir yaitu Desa Maras Jauh. "Terkait dengan jumlah rumah yang terendam sampai saat ini belum diketahui berapa jumlahnya yang pasti akibat meluapnya sungai Maras ini ada sekitar tujuh desa terisolir. Sampai saat ini debit air masih tetap naik," terang Kapolsek SA. Diterangkan Kapolsek, untuk debit air mulai masuk ke rumah warga sejak kurang lebih pukul 03.30 WIB. Air sempat turun, hanya saja sekitar pukul 13.00 WIB, debit air kembali bertambah. Kapolsek SA mengharapkan kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan musibah banjir yang telah melanda pada saat ini. "Untuk korban samai saat ini tidak ada. Hanya saja kerugian material lantaran kondisi rumah warga terendam air," terangnya. Sementara itu menurut Kepala Desa Gunung Batan, Supinra, sampai saat ini ketingian air yang merendam desanya mencapai 2 meter. Dimana saat ini ada 266 rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter. “Untuk korban jiwa sampai saat ini tidak ada. Namun kerugian materil akibat banjir ini jelas sangat tinggi," tambahnya. Supinra juga mengtakan, tak hanya merendam pemukiman warga saja. Musibah banjir tersebut juga puluhan perkebunan milik warga. Bahkan akibat luapan banjir tersebut, membuat tanaman padi milik warga mengalami kerusakan dan beberapa hasil panen yang belum sempat di pindahkan ikut terbawa arus. "Kalau di Desa Gunung Bantan ini ada sekitar 50 hektar sawah yang terendam. Kemaren itu padi hasil panenan kan masi banyak di tengah sawah dengan banjir ini dipastikan hasil panen itu hanyut," ujarnya.(cup)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: