Hasil Panen Padi Hanyut Tersapu Banjir
SELUMA - Bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Seluma ternyata tak hanya merendam rumah warga namun juga merendam lahan pertanian. Tidak hanya itu, padi yang telah dipanen karena saat ini sedang musim panen pun ikut hanyut terseret oleh terjangan air yang meluap di wilayah itu. Akibat kejadian itu, petani setempat mengalami kerugian yang cukup besar. Lantaran hasil panen dari ratusan hektar sawah tersebut belum sempat di simpan sehingga banyak hasil panen tersebut hanyut dan tersisa hanya 1/3 dari hasil panen sebelumnya. Seperti yang disampaikan oleh seorang petani di Desa Jambar Akar Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) yakni Toyo Ardi. Ia mengatakan bahwa tidak kurang dari 20 hektar sawah milik petani di desa tersebut yang terkena dampak banjir. Dimana semua petani merugi lantaran hasil panen dari para petani terbawa arus banjir. Banjir tersebut menyapu hasil padi yang telah dipanen dan hanya menyisakan sepertiga saja dari panen sebelum-sebelumnya. Sehingga seluruh petani yang sawahnya terkena banjir diduga telah menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. “Ya mas, jadi kan sekarang musim panen, nah saat dipanenkan tidak semuanya langsung dibawa, jadi hanyut mas kena banjir,” sampainya. Diungkapkan petani lainnya, para petani baru bisa menyelamatkan hasil panen yang belum sempat diangkut tersebut pada Jumat (9/10) pagi setelah kondisi banjir sudah mulai surut. Dimana lebih dari setengah hasil panen padi itu sudah tidak dapat diselamatkan lagi akibat sudah terbawa arus banjir. Sementara itu, saat ini puluhan hektar sawah tersebut masih tergenangi oleh air sehingga mempersulit para petani untuk mencari hasil panenan yang sebelumnya sudah dilakukan. Dimana juga nantinya beras dari gabah itu nantinya juga memiliki kualitas yang sangat buruk. Hal itu akibat dari gabah yang sudah terendam oleh air. “Setelah mulai surut baru bisa kita lakukan pencarian, setidaknya 1/3 dari hasil panennya bisa diselamatkan, tapi padi ini sudah terendam air sehingga kualitasnya juga buruk nantinya,”ungkap Sutnawati. Sementara itu, disampaikan petani lainnya di Desa Tebat Gunung Kecamatan Semidang Alas, Ihsan Sastrawan mengatakan bahwa memang saat ini telah masuk musim panen. Dimana padi-padi tersebut telah disabit secara manual dan ditumpukan diatas jerami yang ada di lahan sawah masing-masing. Adapun panen padi tersebut dilakukan pada Rabu (7/10) lalu yang mana tidak menyangka pada Kamis (8/10) terjadi bencana banjir yang sangat besar. Dimana saat ini ia dan para petani lainnya sedang mencari diilir-ilir padi yang telah hanyut untuk dikumpulkan kembali. “kisaran 10 karung kalau saya itu yang hanyut, Itu dipanen sehari sebelum banjir, memang sudah dipanen itu kan biasanya dijemur dulu, kita tidak menyangka bencana banjir itu terjadi,”lanjutnya. Ia mewakili para petani lainnya berharap pemerintah bisa turun tangan dengan melakukan pendataan terhadap para petani terdampak banjir. Yang mana pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan mengingat kerugian yang dialami oleh para petani cukup besar. “Kita berharap adanya bantuan yang diberikan, karena kita para petani merugi cukup besar,”tutupnya.(cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: