Harga Gas Subsidi Melambung
KOTA MANNA – Pantauan RB di lapangan, masih banyak warung yang menjual gas subsidi melebihi harga yang telah ditetapkan. Harga eceran tertinggi (HET) gas subsidi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) tertinggi hanya Rp 22 ribu per tabung. Kenyataannya, di saat masyarakat sulit mendapatkan gas subsidi, beberapa pedagang menjualnya dengan harga Rp 30 ribu per tabung. Kepala Disperindagkop BS Herman Sunarya, SH, MH mengatakan siap menerima aduan masyarakat, apabila warga keberatan dengan harga gas subsidi yang melambung tinggi. “Harga Eceran Tertinggi itu berbeda di setiap wilayah, namun dengan pemerintah menetapkan angka tertinggi Rp 22 ribu, maka semua pangkalan wajib menjual dengan harga itu, ada yang lebih laporkan,” ujar Herman. Sementara itu Pemkab Bengkulu Selatan (BS) terus berupaya mengatasi kelangkaan gas subsidi. Salah satunya meminta setiap pangkalan gas subdisi tidak melayani pembeli lebih dari satu tabung. Bahkan yang nekat menjual gas subsidi lebih dari Rp 22 ribu silakan laporkan ke pemerintah. Hal ini ditegaskan Asisten II Pemkab BS Novman Ali, SE usai melakukan rapat bersama agen dan pemilik pangkalan gas elipiji senin (12/10). Pemkab BS ingin para pemilik pangkalan hanya menjual gas elpiji pada masyarakat yang membutuhkan seperti ibu rumah tangga. Pemkab melarang keras apabila masih ada pemilik pangkalan gas menjual gas ke warung-warung pengecer. Karena disebutkan, Novman apabila masih ada pangkalan yang menjual gas elpiji 3 Kg ke pengecer, hal tersebut memicu kenaikan harga gas elpiji. Padahal, Pemkab telah menetapkan gas elpiji 3 Kg dijual tidak boleh lebih dari Rp 22 ribu. “Layani masyarakat yang benar-benar membutuhkan, pangkalan tidak boleh menjual gas elpiji 3 Kg ke warung-warung dan harga yang dijual tidak boleh lebih dari Rp 22 ribu,” jelas Novman. (tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: