Masukkan Materi Tertib Berlalu Lintas di Sekolah
KOTA BINTUHAN - Masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang dialami pelajar, menjadi perhatian Polres Kaur. Untuk menekan angka lakalantas khusus pelajar, Polres akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kaur dan Disdikbud Provinsi Bengkulu dengan cara memasukkan materi pendidikan tertib berlalu lintas dalam mata pelajaran PPKn. Baik itu mata pelajaran tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat di Kabupaten Kaur. Hal ini ditandai dengan dilakukan MoU diseminasi pendidikan berlalu lintas pada mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) tingkat SD, SMP dan SMA Selasa (13/10) bertempat di SMAN 1 Kaur. Kegiatan ini dihadiri langsung Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH, Kadispendik Kaur Endy Yulizar dan Kepala Cabang Disdikbud Wilayah IX Bintuhan, H. Jayadi Ruslan. Endy mengatakan ia menyambut baik kerjasama tentang pendidikan berlalu lintas di sekolah. Dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa agar taat berlalu lintas. Serta memberikan pemahaman akan pentingnya tertib berlalu lintas. Salah satunya untuk untuk menghindari terjadinya lakalantas yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. "Dengan adanya kerjasama ini kita harapkan pihak sekolah dan guru nantinya dapat memberikan pendidikan berlalu lintas kepada siswanya bekerja sama dengan Polres Kaur," kata Endy. Dwi Agung Setyono menambahkan sekolah mempunyai peran penting untuk memberikan imbauan kepada pelajar tentang tertib berlalu lintas. Untuk itu Polres Kaur siap bersinergi dalam rangka edukasi tertib peraturan lalu lintas. Hal tersebut dapat disampaikan pada mata pelajaran PPKn karena berkaitan dengan akhlak, moral, kedisiplinan, serta ilmu sosial dalam kewarganegaraan. Berdasarkan UU Nomor 02 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, siswa belum boleh mengendarai sepeda motor apabila belum mempunyai KTP. Karena salah satu syarat untuk pembuatan SIM yakni nomor NIK dan KTP. "Harapan kami integritas ini dapat disambut baik oleh setiap kepala sekolah dan dewan guru. Karena sampai saat ini banyaknya korban jiwa yang disebabkan lakalantas masih didominasi oleh pelajar. Kegiatan ini kita harapkan bisa menyelamatkan mereka agar terhindar dari korban lakalantas," papar Dwi.(cik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: