Bantuan Dibagikan Akhir Desember
MUKOMUKO – Sejumlah bantuan untuk nelayan, bernilai ratusan juta rupiah, dipastikan tidak akan dibagikan sebelum 9 Desember 2020. Pasalnya, dari kontrak kegiatan, ada pengadaan bantuan yang dikontraknya baru akan berakhir di 12 Desember 2020. Dengan begitu, kemungkinan besar bantuan untuk nelayan Mukomuko, baru akan dibagikan diakhir Desember 2020. Sebagaimana dikonfirmasi RB kepada Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Mukomuko, Nasyyardi, S.Pi, kemarin. “Sekarangkan masih diproses pengadaan. Bisa jadi kemungkinannya akhir Desember, karena kontrak kegiatan, ada yang sampai 12 Desember,” kata Nas. Namun untuk kepastian dan lebih lanjut mengenai pembagian bantuan, Nas menyebut, akan mengikuti sesuai petunjuk dari pimpinan. Pasalnya, pihaknya hanya mengurus pengadaan, agar barang-barang yang diperuntukkan untuk nelayan, sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) dari pusat. “Kapan pembagiannya belum tahu. Sesuai arahan dari pimpinan nantinya, kami ini hanya bidang teknis,” kata Nas. Sejumlah bantuan untuk nelayan, diantaranya, delapan unit perahu atau jokong dengan kontrak untuk pengadaannya Rp 253 juta. Selain itu, juga ada pengadaan mesin kapasitas 15 PK sebanyak 8 unit. Dengan pagu dana Rp 200 juta. Lalu Rp 116 juta, pengadaan jaring 2,5 inchi sebanyak 80 piece. Tidak hanya itu, juga disediakan dana Rp 86,4 juta, untuk pengadaan 15 unit gillnet. Serta pengadaan perangkat global positioning sistem (GPS), dengan pagu dana Rp 56,7 juta. Ditarget untuk pengadaan 21 GPS. Nas menambahkan, khusus GPS yang dibeli tahun ini, bukan untuk mengetahui keberadaan gerombolan ikan di laut. Namun alat pendeteksi dan penyelarasan sinyal satelit itu, untuk melacak keberadaan nelayan ketika mereka berada di tengah laut. Selain itu, dengan adanya GPS, ketika nelayan mengalami kecelakaan maka bisa langsung memberikan informasi kepada masyarakat dengan menggunakan handphone yang mereka bawa. “Manfaatnya memang banyak sekali. Selama tidak adanya GPS, kalau ada kecelakaan maka korban lambat mendapatkan pertolongan. Karena kita tidak tahu titik lokasi terakhir nelayan itu,” terangnya. Baru di tahun tahun 2021 mendatang, tambah Eddy, pihaknya mengajukan anggaran pembelian GPS untuk mendeteksi keberadaan ikan di laut. Dan usulan tersebut sudah disampaikan pihaknya, sesuai mekanisme usulan yang diatur pusat. “Sudah kami ajukan ke pemerintah pusat. Dengan harapan di tahun 2021 mendatang, ada bantuan GPS untuk melacak keberadaan ikan. Dengan adanya peralatan canggih, maka nelayan akan dengan mudah untuk mendapatkan ikan,” tukasnya. (hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: