Rumah Guru SD Ambruk
LEBONG UTARA - Nasib sial menimpa Ami Zarkum (50), guru SD Loka Sari, Kecamatan Lebong Utara. Satu unit rumahnya di Desa Lokasari yang disewakannya kepada Bili (25), pria yang bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas Terkontrak (THLT) di RSUD Lebong ambruk karena tanah di bawahnya yang berbatasan langsung dengan jurang ambles. Tidak hanya merobohkan bangunan rumah, 2 unit motor yang diparkir di dalam rumah juga sempat ditimpa puing bangunan dan terseret ke jurang sehingga mengalami rusak berat. Peristiwa terjadi pukul 14.30 WIB kemarin (22/10), bertepatan dengan hari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong kedatangan tamu kunjungan belajar dari BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah terkait penanganan bencana. Beruntung saat kejadian rumah sedang kosong. Sekalipun tidak ada korban luka maupun jiwa, pemilik dan penyewa rumah ditaksir menderita kerugian lebih Rp 40 juta. ‘’Rumah ini memang disewakan oleh pemiliknya. Mujurnya saat kejadian penghuni yang menyewa rumah ini masih kerja sehingga tidak ada korban,’’ kata Kepala Desa Lokasari, Yudi Robinson. Ia belum bisa memastikan penyebab amblesnya tanah yang menjadi pijakan atau tanah di bawah pondasi rumah. Namun sejak 3 hari terakhir wilayah desanya kebetulan terus-menerus diguyur hujan deras. Diduga konstruksi tanah yang bersebelahan persis dengan jurang itu menjadi lembek akibat tergerus aliran air hujan. Sementara salah satu tetangga korban, Marpaung mengatakan, tanah di sebelah bangunan rumah memang ada saluran air yang ditujukan membuang air resapan menuju ke jurang. Namun belum tentu juga penyebabnya akibat saluran air itu. Soalnya bangunan rumah itu sudah berdiri lebih 20 tahun. ‘’Yang jelas tadi itu (kemarin, red) tidak ada tanda-tanda tanah di bawah rumah korban bakal ambles, kejadiannya spontan saja dan kami baru sadar kejadian ketika mendengar suara bergemuruh seperti benda besar yang jatuh ke tanah,’’ ujar Marpaung. Pantauan RB, berselang 15 menit kejadian tim dari Koramil Lebong Utara, Polsek Lebong Utara beserta pihak Kecamatan Lebong Utara dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong langsung turun ke lokasi. Bersama warga desa setempat, tim gabungan evakuasi secara manual menyelamatkan harta benda milik korban yang masih bisa diselamatkan. Sementara kedatangan personel BPBD kabupaten tetangga yang digawangi Sekretaris BPBD Kabupaten Benteng, Eddi Susila, S.STP, M.Si itu berkaitan dengan upaya penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) oleh BPBD Benteng. Dimana se Provinsi Bengkulu, hanya Lebong yang RPB nya masih aktif hingga 2021 sehingga Lebong menjadi rujukan untuk belajar. Selaian RPB, kunjungan BPBD Benteng juga untuk melihat rencana strategis dan mekanisme Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan bencana. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: