HONDA

Nyaris Pecah 1.000 Kasus Corona, Sehari Positif Bertambah Puluhan

Nyaris Pecah 1.000 Kasus Corona, Sehari Positif Bertambah Puluhan

BENGKULU - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu hingga Minggu (25/10) nyaris pecah di angka 1.000. Tepatnya 995 kasus. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes menyebutkan terkait hal tersebut, pihaknya semakin gencar melakukan tracing kasus.

Ini bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir untuk jumlah penambahan kasus berada di angka puluhan. "Hari ini (kemarin, red) ada 26 kasus tambahan, kita terus melakukan tracing kasus. Juga kita imbau agar selalu patuhi protokol kesehatan, ini antisipasi awal paparan Covid-19," kata Herwan, Minggu (25/10).

Selain itu, ia juga menyampaikan untuk progres kesembuhan pasien Covid-19 diangka 72,36 persen dari jumlah kasus konfirmasi. Ini membawa progres positif untuk penekanan kasus konfirmasi positif Covid-19 di provinsi ini.

"Untuk saat ini, kasus yang dinyatakan sembuh itu mencapai 720 orang atau 72,36 persen dari jumlah kasus konfirmasi," tukas Herwan.

Untuk itu, pihaknya menghimbau agar semua selalu menjaga kebersihan diri memang harus dilakukan pada pandemi Covid-19 ini. Apalagi saat berada di luar rumah, mengingat saat ini di Provinsi Bengkulu, masih mengalami penambahan kasus konfirmasi positif, meskipun bukan angka yang signifikan. Minimal dengan penggunaan masker dan mencuci tangan sesering mungkin.

"Ini perilaku yang simpel ya, dengan cuci tangan pakai sabun. Ini dapat meminimalisir penyebaran virus," ucapnya.

Dikatakannya, mengingat mobilitas di luar rumah sangat tinggi, sehingga rentan akan penyebaran Covid-19. Apalagi dengan intensitas bertemu dengan banyak orang pun tinggi. Ia menyarankan apabila diharuskan berada di luar rumah dalam waktu yang cukup lama.

"Maka sebaiknya memiliki peralatan cuci tangan, atau minimal hand sanitizer di dalam tas," tutup Herwan.

Terpisah,  Anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Elva Hartati Murman, S.Ip, MM mengajak untuk sama-sama menunggu kebijakan Pemerintah Pusat terkait vaksin Corona Virus Disease (Covid-19). Terlebih saat ini keberadaan vaksin yang dimaksud juga belum final, lantaran masih dalam tahap pengujian.

"Sejauh ini kita terus memantau perkembangan dari keberadaan vaksin yang dimaksud. Kabar terakhir yang kita terima, saat ini masih diuji. Makanya terkait vaksin Covid-19 ini kita tunggu saja dulu perkembangannya ditingkat pusat," jelas Elva.

Dikatakannya, apabila tahapan pengujian sudah dilakukan, pasti ada pemberitahuan, mengingat target pemerintah pusat sejak awal, adalah seluruh masyarakat diberikan vaksin. Sehingga penyebaran Covid-19 tidak ada lagi. Ia pun meyakini ketika vaksin sudah selesai tahap pengujian, pasti Pemerintah Pusat akan membagikan vaksin itu untuk masyarakat di 34 Provinsi di Indonesia ini. "Pembagian vaksinnya juga dilakukan secara merata. Jadi memang vaksin dibutuhkan, hingga penularan Covid-19 tidak lagi berlanjut," harapnya.

Siswa akan Kembali Belajar Online

Sementara itu, Bengkulu Utara (BU) kini masuk dalam zona orange penyebaran Covid-19 setelah ada 30 kasus Positif Covid-19 dan satu diantaranya meninggal dunia. Bahkan saat ini ada tujuh lagi kasus positif dan tiga diantaranya tenaga kesehatan.

Dengan status zona orange tersebut, bukan tak mungkin SD dan SMP yang sudah tiga bulan melakukan Pembeljaaran Tatap Muka (PTM) akan kembali mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau secara Online. Ini lantaran Surat Keputusan Bersama Empat (SKB) Empat Menteri hanya memperbolehkan Zona Hijau dan Kuning yang melakukan PTT.

Kadis Pendidikan Bengkulu Utara, Dr. Agus Haryanto, SE, MM menerangnya sesuai SKB Mendikbu, Menag, Menkes dan Mendagri memutuskan untuk daerah dengan status zona merah dan orange penyebaran Covid-19 tetap harus melakukan pembelajaran secara online atau daring. BU melaksanakan PTM sejak tiga bulan lalu lantaran BU sudah berstatus zona kuning.

“Karena sejak tiga bulan lalu kita zona kuning, maka kita melaksanakan PTM atau membuka sekolah, itu sesuai SKB empat Menteri tersbeut,” katanya.

Dengan status zona orange saat ini, Dispendik akan berkoordinasi lagi dengan Satgas Covid-19 terkait status proses belajar mengajar. Apalagi siswa SD dan SMP di BU harus kembali melakukan belajar secara online.

“Kita akan berkoordinasi lagi dengan Satgas, terkait dengan status sekarang dan isi SKB Empat Menteri tersebut,” katanya.

Ia mengakui jika sejak dilaksanakannya PTM tidak ditemukan siswa yang terjangkit covid-19 ataupun adanya penularan Covid-19 dari sekolah. Namun selain terkait dengan aturan yang tertuang dalam SKB tersebut, hal ini juga untuk memastikan keselamatan dan keamanan siswa yang menempuh pendidikan.

“Makanya akan kita laporkan kembali dengan Bupati dan Satgas sehingga memang nantinya keputusan yang diambil benar-benar tepat,” terangnya.

Selain itu, ia juga menerankan meskipun sekolah saat ini melakukan PTM. Namun orangtua dibebaskan memilih apakah anaknya akan diperkenankan untuk melaksanakan PTM atau tidak. Orangtua yang tidak setuju anaknya melaksanakan PTM, tetap akan difasilitas untuk belajar secara daring.

“Memang saat ini tidak ada paksanaan. Kita tetap memfasilitasi jika memang ada yang belum ingin melaksanakan belajar online. Namun ktia sebagai pemerintah tetap nantinya akan menerbitkan keputusan,” pungkas Agus. (qia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: