HONDA

Ditimbun untuk Perbaikan, Malah Berujung Keluhan

Ditimbun untuk Perbaikan, Malah Berujung Keluhan

 

XIV KOTO – Warga Desa Lubuk Sanai 3 Kecamatan XIV Koto, mengeluh. Apa pasal? Sudah hampir satu bulan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) sumatera penghubung Bengkulu-Padang, di wilayah tersebut, ditimbun untuk perbaikan. Namun nyatanya, penimbunan ini justru kini dirasakan menimbulkan masalah baru.

Warga setempat mengeluh, karena  jalan yang ditimbun dengan koral itu, terkesan dibiarkan begitu saja. Sehingga warga sekitar merasa terganggu dengan banyaknya debu dan lobang yang ada di jalan tersebut.

“Ini sebagai wujud protes kami warga, dengan di tengah badan jalan ditanami bunga,” kesal salah satu warga setempat, Nur Kholis.

Jalinbar tepatnya di Desa Lubuk Sanai 3 saat ini sedang dalam perbaikan. Namun ada sekitar 250 meter panjang badan jalan, yang ditimbun dengan koral. Kondisi demikian tidak hanya disatu titik itu. Bahkan ada beberapa titik disepanjang Jalinbar Sumatera Bengkulu-Padang. Mulai dari Kota Mukomuko sampai kearah Kecamatan Lubuk Pinang. Lamanya masa pengerasan, justru menjadi masalah bagi warga sekitar.

“Setiap hari kami warga harus bergotong royong menyirami jalan, untuk mengurangi debu,” kesalnya lagi.

Nur Kholis mengharapkan jalan tersebut segera dituntaskan perbaikannya. Atau setidaknya, dengan dilakukan penyiram dan penimbunan ulang. Karena sudah banyal lobang yang baru.

“Mohon janganlah dibiarkan seperti ini. Kami sangat menyambut perbaikan jalan yang rusak. Tapi jangan pula dibuat seperti ini. Ini namanya perbaikan malah menimbulkan dampak buruk ke warga. Hanya disebabkan lamanya masa perbaikan,” tandasnya.

Warga lainnya, Imam, menyebut bahwa kondisi jalan yang seperti sekarang, sangat rawan kecelakaan. Khususnya masyarakat yang menggunakan sepeda motor. Selain itu, disayangkan lama penyelesaian pekerjaan perbaikan, sementara titik jalan bertepatan juga dengan adanya masjid. Sehingga debu jalan turut mengotori masjid.

“Di depan jalan ini yang sedang diperbaiki, terdapat masjid yang digunakan setiap hari untuk beribadah. Sehingga bila banyak debu, maka debunya akan masuk ke dalam masjid. Mengotori bagian dalam yang biasa dipergunakan untuk beribadah,” kata Alam. (hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: