HONDA

Warga Keluhkan Sulitnya Minta Layanan Fogging

Warga Keluhkan Sulitnya  Minta Layanan Fogging

KOTA MANNA – Gunawan warga RT 04 Kelurahan Tanjung Mulia, Kota Manna mengeluhkan susahya untuk mendapatkan fogging dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan (BS). Padahal, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah menyasar beberapa warga BS, termasuk RT 04 Tanjung Mulia. Dikatakan Gunawan, dirinya menyesalkan lambatnya penanganan DBD berupa penyemprotan fogging di tempat tinggalnya. Padahal diakui Gunawan, salah satu keluarganya Asry Nurma Ningsih (17) sudah mengidap DBD dan pernah mendapatkan perawatan di rumah sakit Asyifa, Kota Manna. Oleh sebab, dirinya mengaku sudah mendatangi pihak Dinkes Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P)untuk meminta penyemprotan fogging agar DBD di rt nya tidak menyebar. Akan tetapi ia sangat menyesalkan pihak Dinkes yang lambat dan kurang tanggap atas permintaan dirinya untuk mendapatkan fogging. “Saya sudah datangi langsung P2P, tapi sangat susah lantaran harus antri, padahal kalau DBD ini kan sifatnya menyebar cepat dan menular,” keluhnya dan menyesalkan pelayanan Dinkes BS. Ia berharap Pemkab BS dapat menyikapi dengan serius masalah  DBD di BS, sebab kasus DBD sebutnya bukan masalah sepele. Sementara itu, RB langsung konfirmasi masalah ini ke Bidang P2P Dinkes BS untuk menanyakan kebenaran soal keluhan warga Tanjung Mulia. Kepala Bidang P2P Dinkes BS Ns.Elfa Sari, S.Kep, M.Kes mengatakan, keluhan warga itu bisa dipahaminya. Elfa pun meminta warga agar melaporkan dan meminta penyemprotan fogging apabila ada kasus DBD di desa atau kelurahan. Sedangkan untuk syarat mendapatkan fogging Elfa menjelaskan tidak rumit, cukup memasukan berkas desa atau kelurahan yang terkena DBD. Akan tetapi diakuinya kasus DBD di BS tidak hanya dialami satu tempat saja, melainkan hampir seluruh kecamatan di BS menalami kasus DBD. Bahkan disebutkan Elfa hingga November kasus DBD di BS sudah 152 kasus, dengan rincian tertinggi di Kecamatan Kota Manna sampai 70 kasus DBD. “Soalnya kasus sedang meningkat, jadi itu sistem antri sehari itu maksimal tiga titik. Kalau siang dilakukan penyemprotan anginya terlalu kencang dan percuma, terus cuaca hujan tidak bisa dilakukan,” jelas Elfa Namun demikian, pihaknya mengaku akan terus melakukan pencegahan DBD di masyarakat. Selain itu Elfa mengajak warga BS untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari DBD.(tek)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: