HONDA

Program KOTAKU, Bangun Centra Penjualan untuk UMKM

Program KOTAKU, Bangun Centra Penjualan untuk UMKM

BENGKULU - Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Provinsi Bengkulu tengah membangun centra penjualan untuk UMKM. Salah satunya di kelurahan Sumber Jaya Kota Bengkulu.

Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Jaya kelurahan Sumber jaya, Rismayani menyampaikan program ini sebagai upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan program Padat Karya Tunai (PKT) melalui Program Kotaku, serta juga melakukan beberapa kegiatan di keciptakaryaan atau PUPR. "BKM ini adalah lembaga swadaya masyarakat yg di bentuk oleh Program KOTAKU. Kita jalani program ini sesuai dengan prosedur. Tahun 2012 lalu kita dapat bantuan 100 juta dan berkembang sampai sekarang," kata Rismayani, Selasa (10/11). Untuk diketahui, program ini merupakan bagian dari percepatan Program Padat Karya Tunai (PKT), yang bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Selain itu sebagai modal usaha untuk UMKM di kelurahan sumber jaya, yang sekarang sudah berkembang pesat. Juga untuk membuka lapangan pekerjaan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Kemudian program pemerintah ini, didapat melalui usulan dari warga setempat yang dilakukan survey lapangan, dari 67 kelurahan dua kelurahan yang disetujui. "Alhamdulillah kelompok yang kita bentuk ini, tetap berjalan. Dan dengan pembangunan centra UMKM ini akan mendorong perekonomian anggota tentunya," imbuhnya. Kemudian, untuk proses pembangunan centra UMKM ini, pihaknya memastikan seluruh pekerja mematuhi protokol kesehatan. Mengingat pandemi Covid-19 masih ada hingga saat ini. Banyak ketentuan yang harus dipenuhi dalam proyek di tengah pandemi covid, para pekerja kontruksi proyek tersebut wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), para pekerja juga harus memiliki sertifikat kompetensi pertukangan. "Seluruh pekerja sudah disosialisasikan, mereka wajib untuk mematuhi protokol kesehatan covid-19 dengan menggunakan masker dan jaga jarak, pekerja juga telah mengantongi sertifikat," ungkapnya. Sementara terkait dengan jumlah pekerja yang mengerjakan bangunan centra UMKM ini, sebanyak 25 pekerja untuk pengerjaan awali. Sementara untuk saat ini, jumlah pekerjanya pun berkurang. "Untuk upahnya itu, kepala tukang 130 ribu per hari, tukang 120 ribu per hari, dan pekerja 100 ribu per hari. Sistem pembayaranya dilakukan setiap satu pekan sekali," jelas Bu Ris. Ia pun berharap agar pembangunan gedung centra UMKM yang terletak di Sumber Jaya ini. Dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan. Selanjutnya pihaknya pun berharap untuk kedepannya, dapat melakukan studi banding perihal pembangunan program binaan Kotaku yang serupa. Agar mendapatkan ilmu baru, sekaligus menambah relasi dari pengembangan program dibawah naungan PUPR ini. Kemudian, ditambahkan oleh Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Mirhandi, yang menjelaskan terkait KOTAKU adalah program perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan melalui pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. Kegiatan ini dilakukan guna mendukung program 100-0-100 yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. "Saat ini pembangunan gedung pusat UMKM ini sudah sekitar 85 persen," jelasnya. Program KOTAKU, lanjutnya, ada di semua kelurahan di Kota Bengkulu namun tahun 2020 ini hanya dua kelurahan yang mendapat alokasi pendanaan untuk menunjang ekonomi PPMK. Dan di tahun 2019 Program KOTAKu telah menyelesaikan persoalan kumuh di Kota Bengkulu lebih kurang 35,5 miliar yang di peruntukkan untuk menyediakan infrastruktur dasar berupa jalan lingkungan, drainase lingkungan, fasiltas sanitasi dan air minum. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: