Cegah Konflik Sosial dan Penyebaran Paham Radikalisme Bagi Kaum Milenial, Sanggar Tari Puspa Kencana Budaya Be
BENGKULU - Sanggar Tari Puspa Kencana Budaya Bengkulu menggelar Pergelaran Tari Kebangsaan dan Pelatihan Tari Persembahan, Rabu (11/11) siang. Kegiatan ini dipentaskan di Taman Budaya Bengkulu.
Pimpinan Sanggar Tari Puspa Kencana Budaya Bengkulu, Hadi Supriono mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya penguatan kearifan lokal dalam rangka mencegah konflik sosial dan penyebaran paham radikalisme bagi generasi muda (kaum milenial) Bengkulu.
"Kegiatan ini sebagai sebagai sarana penguatan kearifan lokal dalam rangka mencegah konflik sosial dan penyebaran paham radikalisme terkhusus bagi generasi muda Kota Bengkulu," ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan yang terlaksana berkat bantuan Dirjen Kementerian Sosial Republik Indonesia tersebut, kemudian diaplikasikan pada kegiatan penguatan kearifan lokal seperti ini. Pesertanya melibatkan puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan kampus yang ada di Kota bengkulu.
"Kita mengundang peserta yang tentunya generasi muda yang rata-rata pelajar dari SMP, SMA dan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai universitas," tambahnya.
Dengan mengangkat tema yang menyangkut mengenai kebangsaan pihak penyelenggara menampilkan pagelaran seni berupa tari yang dinamakan tari kebangsaan, tari penyambutan berupa tari sekapur sirih dan tari persembahan. Turut ditampilkan pula tari kreasi telong-telong.
"Harapan ke depan kaum milenial kita khususnya di Bengkulu bisa beraktivitas positif dan jangan sampai ada konflik sosial penyebaran paham radikalisme. Apalagi saat ini zaman modern, mudah merasuki generasi muda melalui internet dan teknologi berupa handphone. Dengan berkegiatan positif ini setidaknya mampu mencegah hal-hal tidak baik maupun konflik sosial dan paham radikalisme," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, H. Hardianto, S.Sos menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap, mudah-mudahan ke depan akan terus dilaksanakan dan diperbaiki.
“Ini menjadi aset kita, kebudayaan kita yang harus terus dikenalkan baik di daerah maupun di kancah nasional. Kami tentunya sangat mendukung acara ini,” katanya.
Dari kegiatan ini, lanjutnya, anak muda dapat mengurangi kegiatan yang tidak baik. Ia pun mengajak para generasi milenial untuk fokus pada tujuan yang positif. “Kita fokus pada hal positif, hal negatif kita tanggalkan. Apalagi kita dalam pandemi Covid-19,” tutupnya. (tok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: