HONDA

Plogging Day Bersama ACP Bebaskan Pantai dari Sampah

Plogging Day Bersama ACP Bebaskan Pantai dari Sampah

BENGKULU – Salah satu potensi unggulan Kota Bengkulu, merupakan kawasan pantai yang membentang sepanjang 7 kilometer. Namun sayangnya, keindahan pasir putihnya jadi berkurang karena banyaknya sampah. Baik sampah dari aktivitas wisatawan, maupun dari pemukiman yang sampahnya dibuang ke pantai atau aliran sungai, lalu kembali lagi ke darat. Untuk membersihkannya, tidak semata mengandalkan pemerintah. Diperlukan gerakan dari kelompok, komunitas, perusahaan swasta untuk melakukan aksi peduli lingkungan secara berkelanjutan. Seperti Aksi Cinta Pantai (ACP) yang dilakukan oleh Bencoolen Mall (BenMall), Komunitas Plogger Bengkulu dan Lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun). Sabtu (14/11) pagi personel Polres Kota Bengkulu bersama manajemen BenMall, tenant dan outsourcing BenMall, Team Ayok, KPA Gendong, perwakilan komunitas di BenMall, gotong-royong membersihkan sampah di kawasan Pantai Tapak Paderi. Selain membersihkan pantai, ada juga penyaluran tempat sampah kepada Kelompok Nelayan Camar Laut. Tempat sampah ini merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BenMall dan bantuan dari DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bengkulu. Sejak pukul 07.30 WIB, puluhan peserta ACP menyebar ke beberapa titik yang terdapat banyak sampah. Setelah pantai bersih, dilanjutkan dengan pelepasan tukik atau anak penyu ke lautan. Kepala Divisi Marketing dan Event Promotion Bencoolen Mall, Wiji Lestari mengatakan, ACP merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulannya oleh BenMall. Lokasi aksi bersih biasanya dilakukan di kawasan pantai belakang BenMall, Pantai Pasir Putih dan Tapak Paderi. “Untuk penyelenggaraannya kami tetap memperhatikan protokol kesehatan. Peserta aksi bersih mengenakan masker, menjaga jarak dan disiapkan juga tempat mencuci tangan,” ujar Wiji Lestari. Polres Ikut Mengapresiasi Gerakan Aksi Cinta Pantai juga mendapat dukungan dari Polres Bengkulu yang ikut menurunkan personelnya sebagai peserta. Kanit Pidum Polres Kota Bengkulu Ipda. Hengki Hermansyah mengatakan, dirinya ikut prihatin jika melihat kondisi Pantai Tapak Paderi kurang terawatt. Apalagi jika banyak sampah berserakan. “Dulu Tapak Paderi ini bisa dikatakan sebagai tempat wisata pertama yang ada di Kota Bengkulu. Semoga ke depannya aksi bersih ini bisa dilakukan secara berkesinambungan oleh lebih banyak lagi kelompok masyarakat Bengkuu,” harap Hengki. Perwakilan Lembaga Latun, Yogi mengungkapkan, kawasan Tapak Paderi memiliki beragam spot wisata. Mulai dari wisata pantai yang landai, spot surfing hingga konservasi penuh. “Kita sama-sama berkeinginan agar potensi wisata ini terus terjaga kebersihannya,” kata Yogi. Tren Plogging Sementara itu, menjaga stamina dan kesehatan selama pandemi, tentu sangat penting. Berbagai olahraga bisa dilakukan agar tubuh tetap bugar. Salah satunya seperti plogging yang sekarang sedang tren di Kota Bengkulu. “Plogging merupakan kegiatan olahraga, lari atau jalan, sambil memungut sampah,” kata Ketua Komunitas Plogger Bengkulu M. Bima Eka Putra disela kegiatan ACP. Plogging yang dilakukan Komunitas Plogger sudah berlangsung sejak Februari lalu. Biasanya rutin pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu. Bisa pagi atau sore, sesuai kesepakatan. Bima mengatakan, tidak ada target tertentu dalam membersihkan kawasan pantai. “Semampunya saja,” ujar Bima. Dia menambahkan, tidak ada peralatan khusus untuk plogging. Hanya saja biasanya para plogger menyiapkan stik untuk mengambil sampah. “Kalau langsung pungut pakai tangan, lelah juga harus menunduk, tegak lagi. Ditambah sekarang sedang pandemi,” tutur Bima. Area plogging biasanya dilakukan di kawasan Taman Pasir Putih, BenMall, Jogging Track Pantai Panjang sampai Tapak dan sesekali di kawasan Sport Center. Dalam setiap aksinya, kegiatan plogging mendapat respon dari masyarakat yang spontan ikut membantu. Tidak dipungkiri. Berapa kalipun dibersihkan, sampah masih saja dengan mudah ditemukan di sepanjang pesisir pantai. Menurut Bima, salah satunya karena ada keterbatasan tempat sampah. Terutama di kawasan dekat pemukiman dan wisata. Meski begitu, baik dari Plogger Bengkulu maupun BenMall, secara bersama-sama menyumbangkan tempat sampah. “Kami menyalurkan bantuan kotak sampah ke pedagang atau komunitas yang mengurus. Intinya memang benar kalau dikatakan Bapak Wawali Kota Bengkulu darurat sampah. Tapi setidaknya setiap kita harus membiasakan diri memungut sampah. Minimal sampah milik sendiri,” ungkap Bima. (ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: