Gabah Hasil Panen Jangan Keluar

PELABAI – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lebong, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si mengingatkan masyarakat tidak menjual gabah maupun beras hasil panen kedua tahun ini ke luar Lebong. Dengan kondisi ancaman covid-19 atau virus corona yang terus mewabah, ketahanan pangan daerah harus semakin ditingkatkan. Setiap masyarakat harus bisa menyimpan hasil panen, minimal untuk kebutuhannya sendiri. Jika memang harus dijual karena kebutuhan ekonomi, setidaknya gabah atau beras hasil panen dari Bumei Swarang Patang Stumang dijual di pasar lokal. Terlebih kepada para petani padi dengan skala besar diminta tetap memprioritaskan penjualan gabah atau beras untuk memenuhi kebutuhan internal masyarakat Lebong. ‘’Sengaja saya ingatkan karena saat ini sudah banyak bermunculan tengkulak yang merayu petani menjual hasil panennya dengan iming-iming si petani akan mendapat keuntungan berlipat,’’ ujar Herwan. Atas rayuan para tengkulak, masyarakat diharap tidak terpengaruh. Jika sampai Lebong kekurangan beras, jelas ketahanan pangan menjadi tidak stabil yang ujung-ujungnya berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup masyarakat Lebong itu sendiri. Namun jika ketahanan pangan masyarakat Lebong stabil, konsentrasi pemerintah akan lebih maksimal dalam penanganan corona. ‘’Mohon para camat, lurah dan kepala desa turun ke lapangan mengingatkan masyarakatnya untuk menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan,’’ tutur Herwan. Sebagai antisipasi, ia sudah meminta Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) memaksimalkan kinerja Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Antara lain dengan menyediakan gudang yang dapat menampung hasil panen petani sebagai tabungan. Tidak dipungkirinya, Pemkab Lebong akan menganggarkan dana untuk membeli hasil panen padi masyarakat tahun ini sebagai cadangan pangan daerah. ‘’Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki Natal dan tahun baru yang tentunya membutuhkan bahan pangan berlipat,’’ tukas Herwan.(sca)

Sumber: