HONDA

MPN Pemuda Pancasila Akui Tindakan Kader Kota Bengkulu Sudah Benar

MPN Pemuda Pancasila Akui Tindakan Kader Kota Bengkulu Sudah Benar

BENGKULU - Majelis Pimpinan Nasional (MPN)  Pemuda Pancasila akan melakukan tindakan perlindungan atau “back up” kader MPC Pemuda Pancasila yang menangkap tangan salah seorang warga yang membawa atribut berbau kampanye dan menyerahkannya ke Bawaslu Provinsi Bengkulu pada Senin kemarin.

Koordinator bidang Hukum MPN Pemuda Pancasila Togar M Nero mengatakan, tindakan yang dilakukan kader Pemuda Pancasila itu sudah benar dan menjalankan fungsi pengawasan Pilkada sesuai dengan Tupoksi PP sebagai Organisasi Kemasyarakatan.

Para pihak diminta untuk tidak berlebih-lebihan mengambil langkah yang tidak berpihak pada kebenaran. Sebab yang dilakukan oleh kader PP Kota Bengkulu hanya mengamankan dan membawa persoalan ini ke Bawaslu yang memiliki kewenangan menangani persoalan tersebut.

“Tidak ada yang salah,  tindakan anak-anak itu sudah tepat.  Biarkan Bawaslu yang memutuskan apakah masuk dalan pelanggaran atau tidak,” tegas Togar saat dihubungi lewat telepon Rabu (18/11).

Dia menilai,  dengan melaporkan kader PP ke kepolisian merupakan tindakan lucu untuk mengalihkan persoalan. Sebab dari rekaman video yang beredar dan menjadi viral di sosial media itu,  dia melihat justru tidak ada tindakan kekerasan.  Barang bukti yang diserahkan beserta orang yang membawanya juga sangat mendukung bahwa sudah terindikasi pelanggaran.

“Jangan mengalihkan substansi persoalan yang sesungguhnya, ini bukan persoalan sabun atau jam dinding, tapi lihat secara dalam dari kacamata hukum,” lanjutnya.

Togar juga menyatakan persoalan ini sudah dilaporkan kepada ketua umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno dan menyiapkan langkah hukum jika pihaknya merasa dirugikan.

Kepada para kader di lapisan bawah,  dia mengimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan emosional.  Persoalan ini sudah ditangani Bawaslu melalui tim Gakkumdu.  Para kader PP juga diminta terus melakukan pengawasan dalam mengawal proses demokrasi ini dengan mengedepankan azas praduga tidak beraalah. “Jalankan aktivitas sesuai peran kita,” kata Togar M Nero.  (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: