Selisih Suara Pemenang Pilbup, Tak Akan Jauh
LEBONG UTARA - Pengamat politik dari Universitas Bengkulu (Unib), Drs. Mirza Yasben, M.Soc memastikan perolehan suara peserta Pemilihan Bupati (Pilbup) Lebong akan terbagi merata. Itu karena keempat pasangan calon (paslon) sama-sama memiliki basis massa yang militan di kandangnya masing-masing. Itu artinya selisih suara pemenangnya tidak akan terpaut jauh dari suara peserta lainnya. ''Ibarat sepotong kue, irisannya akan tampak rapi. Itu sepengamatan saya sesuai pergerakan opini masyarakat dari kampanye yang dilakukan masing-masing paslon,'' kata Mirza yang merupakan putra asli Lebong itu. Dengan kondisi ini, setiap paslon harus punya jurus ampuh yang melampaui kemampuan paslon lainnya. Salah satunya mampu meyakinkan masyarakat yang sampai saat ini belum menemukan pilihan idealnya. Dalam politik, banyak cara yang bisa dilakukan untuk meyakinkan atau mempengaruhi masyarakat. ''Namun dari banyak cara itu, sebagai warga yang menjunjung tinggi demokrasi, setiap paslon harus menghindari cara kotor. Jangan pernah meracuni pilihan masyarakat dengan politik uang karena dampak panjangnya akan sangat buruk terhadap keberlangsungan demokrasi,'' terang Mirza. Senada disampaikan tokoh pemuda Lebong, Ansori, sampai saat ini belum terihat adanya paslon yang lebih menonjol atau unggul dari paslon lainnya. Keempatnya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Baik untuk tingkat intelektual maupun kemampuan finansialnya. ''Dalam debat yang telah diselenggarakan KPU, hampir merata isu yang diangkat dalam visi misi masing-masing paslon, tidak ada yang istimewa. Bagi saya, visi dan misi masing-masing paslon mirip-mirip saja,'' tukas Ansori. Sementara di tengah masyarakat, semakin deras berhembus isu akan adanya politik uang. Bahkan ke telinga masyarakat sudah mulai dibisikkan nominal yang akan disiapkan masing-masing paslon jika masyarakat memilihnya. Pasaran suara untuk Pilbup disebut-sebut antara 250 ribu hingga Rp 400 ribu per kepala. ''Sudah mulai banyak tim dari masing-masing paslon yang menjanjikan sekian sekian itu. Untuk dibuktikan memang susah karena uangnya belum turun. Makanya kami berharap Bawaslu benar-benar pasang mata dan telinga soal ancaman politik uang dalam pelaksanaan Pilkada 9 Desember,'' ujar Ansori. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: