Partisipasi Masyarakat Rendah
KEPAHIANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepahiang mengeluhknya masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait partisipasi dalam Sensus Penduduk (SP) 2020. Tampak dari hasil sensus yang dilakukan pihaknya selama bulan September 2020 lalu, masih banyak masyarakat yang belum bisa mandiri dalam mengisi kuisioner yang telah disediakan. Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepahiang, Reclive Wahyu Ginanjar, M.Stat mengungkapkan, dari hasil yang didapat pihaknya di lapangan, masih ada masyarakat berfikir bahwa SP ini adalah tugas BPS. Sehingga hanya petugas BPS yang wajib mendata dan mengisi kuisioner yang ada. “Selain itu juga peran pemerintah desa, lurah dan RT/RW pun masih sangat minim dalam menguasai informasi di wilayahnya. Ini dikarenakan masyarakat tidak disiplin dalam melaporkan setiap hal ke aparat pemerintahan desa. Seperti pindah domisili dan baru menetap,” ungkap Reclive. Kendati menghadapi kendala demikian, Reclive mengakui saat ini pihaknya sudah selesai melakukan SP 2020 dan tinggal melakukan penginputan data untuk kemudian diekspose ke publik terkait hasil riil dari SP 2020 ini. “Saat ini kita masih entry data hasil SP 2020 menjadi Data Penduduk (DP) 2020. Jika tidak ada kendala, akhir tahun ini sudah bisa kita sampaikan hasil keseluruhan dari SP 2020 berupa DP 2020,” jelasnya. Kemudian ditanya terkait gambaran hasil SP 2020, Reclive mengaku dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kepahiang tahun 2019, jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang mencapai 163.605 jiwa. Yang kemudian diupadate melalui Sensus Penduduk Online (SPO) 2020, mengalami penurunan menjadi 156.224 jiwa. Selanjutnya hasil SP 2020 kembali mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 133.800 jiwa. Sementara untuk jumlah Kepala Keluarga, berdasarkan data Dukcapil Kepahiang adalah sebanyak 49.769 KK. Sementara berdasarkan SPO yang diupdate pada Juni 2020 lalu sebanyak 44.749 KK. Untuk jumlah KK berdasarkan SP 2020 September lalu hingga saat ini masih dalam penghitungan dan diprediksi juga akan mengalami penurunan jumlah. “Banyak hal yang menyebabkan penurunan jumlah penduduk maupun KK ini. Diantaranya ada masyarakat yang berdomisili di Kepahiang namun memiliki KTP dan KK luar Kepahiang. Kemudian ada masyarakat yang memiliki KTP dan KK Kepahiang namun tinggal di luar Kepahiang serta masyarakat yang telah meninggal dunia. Yang kami data adalah masyarakat yang memang bertemu langsung dari hasil sensus dan diwawancarai serta mengisi kuisioner,” demikian Reclive. (sly)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: