Desa Harus Kejar PID
PELABAI – Setiap pemerintah desa (pemdes) di Kabupaten Lebong dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan Dana Desa (DD). Artinya masing-masing pemdes harus pandai membaca peluang serta potensi yang ada di desanya. Salah satunya dengan menjalankan Program Inovasi Desa (PID). “Kalau potensi desa itu terkelola dengan baik, jelas nama Pemkab Lebong ikut harum,’’ ujar Bupati Lebong, Dr. H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si. Disayangkannya, sejauh ini dari 93 desa di Kabupaten Lebong belum sampai 10 desa yang sudah menjalankan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu. Diantaranya Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan yang berhasil membuat tahu dari bahan baku susu sapi. Satunya lagi Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara yang sukses membuat mesin pemutar dodol. “Kalau semua desa menjalankan PID, tentunya sangat banyak potensi Lebong yang bisa dijual ke luar,” tutur Rosjonsyah. Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (PMDS) Kabupaten Lebong, Reko Haryanto, S.Sos, M.Si mengatakan, PID bisa mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di setiap desa. Dengan tumbuhnya perekonomian desa dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa. “Namun inovasi yang akan dilakukan harus disepakati bersama antara kepala desa dengan unsur BPD (badan pemusyawaratan desa, red),’’ jelas Reko. Sasaran PID lebih kepada pencapaian teknologi tepat guna. Namun dalam praktiknya masih banyak kendala yang dihadapi pemdes. Salah satunya terkendala kegiatan pendampingan desa lantaran sejauh ini belum ada Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di Lebong. “Yang jelas ke depan perlu dibentuk Posyantek yang harapannya dapat mendorong inovasi seluruh desa,’’ jelas Reko. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: