Awas Lonjakan Kasus Covid-19
ARGA MAKMUR – Selama libur Natal dan tahun baru (nataru) perlu diwaspadai terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19. Terkait hal ini, Polres, Kodim dan Pemkab Bengkulu Utara (BU) melaksanakan rapat koordinasi. Hal ini juga bersamaan dengan Operasi Lilin Nala 2020. Kapolres AKBP. Anton Setyo Hartanto, S.IK, MH mengatakan rapat bersama Dandim Letkol. Inf. Agung Pramudyo Saksono, M.Si dan Kadis Kesehatan BU, Samsul Maarif, SKM, M.Kes tersebut sebagai langkah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi bertepatan dengan waktu libur yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata. TNI, Polri dan Pemkab BU akan melakukan pengawasan ketat pada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Apalagi setelah ada edaran Bupati yang melarang keramaian dan menegaskan kewajiban masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). “Kita lakukan rakor mewaspadai titik-titik yang rawan keramaian dan bisa berpotensi penularan Covid-19,” terangnya. Sementara itu, Samsul Maarif menerangkan aktivitas keramaian masyarakat sejauh ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di BU. Sehingga nantinya tim gabungan akan melakukan patroli mencegah terjadinya keramaian. “Sesuai dengan SE terbaru, kita juga akan bertindak lebih tegas dengan memberikan sanksi hingga pembubaran jika ada aktivitas yang berpotensi penyebaran Covid-19,” tegasnya. Bertambah 6 Kasus Satgas Covid-19 BU mengumumkan penambahan enam kasus Covid-19 di BU, kemarin. Keenamnya tersebar di Kecamatan Arga Makmur, Tanjung Agung Palik dan Putri Hijau. Dari keenam kasus, hanya satu yang diketahui tertular dari kontak erat. Sedangkan sisanya belum diketahui sumber penularannya. Saat ini total kasus Covid-19 di BU menjadi 216 kasus dengan kasus kematian 12 kasus dan kasus sembuh 143 kasus. Untuk warga yang terpapar Covid-19, mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan BU, Ujang Ismail, SKM, M.Kes menerangkan kemarin terdapat penambahan kasus sembuh sebanyak 12 kasus. Saat ini banyak penderita yang usianya di atas 55 tahun. “Untuk yang diatas 55 tahun ini terjadi kendala karena penyembuhannya cukup sulit. Bahkan sudah ada yang lebih dari 3 minggu namun masih berstatus positif,” terangnya. Dijelaskannya, warga yang mengalami gejala berat dan ringan langsung dilakukan perawatan di RSUD Arga Makmur. Ia menegaskan perawatan di RSUD Arga Makmur terkait Covid-19 diberikan secara gratis atau ditanggung pemerintah. “Kita terus mensosialisasikan, meskipun tidak ada BPJS pelayanan kesehatan terkait Covid-19 tetap gratis dan memang lebih aman dari penyebaran. Namun kita tidak bisa memaksakan bagi yang berstatus tanpa gejala,” terangnya. Sementara itu, Kadis Pendidikan BU, Dr. Agus Haryanto, SE, MM menjelaskan saat ini siswa di BU tengah libur pasca pembagian raport, selama dua minggu. Kembali mulai belajar pada awal Januari 2021, namun untuk BU belum akan melakukan belajar tatap muka. “Kondisi penyebaran Covid-19 di BU sudah sangat meluas. Apalagi ada penetapan zona merah untuk wilayah BU,” terangnya. Sekolah-sekolah di BU rencananya akan memberlakukan belajar jarak jauh. Hal ini mengantisipasi makin meluasnya kasus Covid-19 dan berpotensi menyerang pelajar serta guru jika memaksa dilakukan belajar tatap muka. “Akan sulit membatasi siswa untuk melaksanakan prokes. Meskipun di sekolah bisa kita antisipasi, namun aktivitas di luar sekolah sangat rentan,” jelas Agus.(qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: