Pengusaha WO Mengeluh
KOTA MANNA – Puluhan pengusaha Wedding Organizer (WO) mendatangi DPRD BS, kemarin (19/1). Mereka menyampaikan keluhan atas keputusan Pemkab BS yang melarang digelarnya pesta pernikahan. Akibat keputusan tersebut, berdampak pada pendapatan usaha WO. Salah satu pemilik usaha WO, Yayan Fradi Kusuma mengatakan dengan adanya kepatuhan protokol kesehatan (prokes) yang berujung pada pembubaran acara pesta pernikahan menjadi persoalan bagi perekonomian usaha mereka. “Kami minta solusi, hanya solusi. Usaha kami mati, mau ke mana kami ini. Pada pemerintah tolong pikirkan,” keluh Yayan mewakili rekan-rekannya. Namun, dalam hearing dengan dewan ini, Bupati maupun Wakil Bupati BS tidak hadir karena masih ada urusan lainnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS yang juga tergabung dalam tim Satgas Covid-19, Yarusdi, S.Sos menjelaskan klaster terbanyak penyebab Covid-19 dari pesta pernikahan. Oleh sebab itu pemerintah dengan tegas melarang adanya pesta pernikahan untuk saat ini. Yarusdi mengungkapkan keputusan tersebut tidak bisa serta-merta diubah, karena perlu pertimbangan yang matang. Terlebih lagi dari hasil penelusuran, sebaran Covid-19 yang paling banyak terjadi berada di klaster kerumunan. “Pesta pernikahan penyebab utama bertambahnya warga yang terkonfirmasi covid, ini salah satu alasan belum dibolehkannya pesta pernikahan. Hasilnya setelah pesta nikah dilarang, jumlah konfirmasi positif covid menurun,” kata Yarusdi didampingi Sekretaris Satpol PP, Asih Kadarina. Namun apabila BS kembali ke zona hijau, Yarusdi meyakini pesta pernikahan diperbolehkan kembali. Bahkan para pengusaha WO dapat kembali berkerja. Menyimpulkan hasil hearing, Ketua DPRD BS, Barli Halim, SE menyampaikan secepatnya dia akan bahas masalah ini bersama Tim Satgas Covid-19 khususnya bupati, kapolres dan TNI. Apa yang disampaikan para pengusaha WO tersebut, Barli berjanji akan secepatnya dicarikan solusi terbaik. Barli mengaku tidak ingin melihat ekonomi pengusaha ini lumpuh termasuk seluruh usaha masyarakat BS. “Secepatnya kita bahas bersama eksekutif dan FKPD. Kami berikan solusi terbaiknya nanti,” papar Barli.(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: