Baru Lima Desa Serahkan Berkas
BENTENG - Dari 17 desa yang menyatakan siap menjadi desa wisata, hingga saat ini baru lima desa yang sudah menyampaikan berkas usulan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Benteng. Dispar masih menunggu hingga Rabu (10/2) bagi 12 desa lainnya untuk memasukkan berkas usulan desa wisata. Kepala Dispar Benteng, Gunawan Wibisana, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Benteng, Sandarman mengungkapkan, lima desa yang sudah memasukkan berkas tersebut diantaranya Desa Abu Sakim, Desa Sri Kuncoro, Desa Bukit, Desa Karang Are dan Desa Padang Kedeper. "Sedangkan untuk 12 desa lagi yang belum mengajukan seperti Desa Rindu Hati, Desa Tanjung Heran, Lalu, Desa Padang Betuah, Desa Panca Mukti, Desa Sunda Kelapa, Desa Pondok Kelapa. Kemudian ada juga Desa Penembang, Desa Renah Kandis, Desa Rajak Besi dan Desa Lagan Bungin. 12 desa ini masih akan kita tunggu hingga Rabu nanti, namun memang menurut keterangannya, mereka akan segera menyerahkan berkas besok (hari ini, red)," tegasnya. Dia menambahkan, meskipun 17 desa tersebut sudah terdata dan menyatakan siap untuk menjadi desa wisata. Namun Dispar masih akan menerima apabila masih ada desa lainnya yang siap menjadi desa wisata. Sebab 17 desa tersebut belum tentu lulus dan dijadikan desa wisata Kabupaten Benteng. Sebab Dispar akan menyeleksi dan menilai terlebih dahulu desa mana saja yang memang benar-benar layak untuk dijadikan desa wisata. "Jadi nanti kita memang akan benar-benar terjun ke lokasi langsung untuk melakukan penilaian. Beberapa hal syarat untuk memenuhi agar layak menjadi desa wisata tersebut, seperti, harus memiliki objek yang menarik seperti pemandangan alam yang indah, tempat yang eksotik, seni budaya yang unik atau budaya masyarakat yang sangat langka. Kemudian kriteria pengembangan Desa Wisata yaitu memiliki atraksi wisata unggulan, memiliki kelembagaan, memiliki sarana prasarana memadai, memiliki akomodasi wisata pendukung, dan memiliki keterlibatan masyarakat," jelasnya. Sambung Sandarman, Harus memiliki jalur transportasi yang mudah dicapai setiap orang menuju ke desa dan objek itu. Seluruh warga desa dan pemerintah desa harus mendukung sepenuhnya kegiatan wisata ini dan tercermin pada sikap mereka ketika menyambut wisawatan yang datang ke desanya. Jangan sampai ada konflik sosial yang membuat wisawatan tidak nyaman selama menikmati wisata di desa tersebut. "Sebab untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan jelas syarat mutlak. Jangan sampai ada rasa terancam atau kawatir soal keamanan ini. Pastikan mobil atau sepeda motor dan seluruh barang bawaan wisawatan aman ketika kendaraan terparkir dan pastikan tidak ada gangguan sedikitpun mengenai keamanan ketika mereka menginap di homestay kita," ungkapnya. Dilanjutkannya, kemudian apabila nanti sudah ditetapkan menjadi desa wisata, maka akan menjadi pendapatan dan memajukan perekonomian bagi desa tersebut. Karena dari desa tersebut banyak sekali peluang pendapatan yang bisa didapatkan seperti retribusi, warga bisa usaha dan lain sebagainya. Namun memang apabila dikelola oleh BUMDes, maka harus ada Perdesnya sebagai payung hukum. "Akan tetapi apabila pihak desa ingin ada kerja sama agar dikelola oleh pihak swasta, maka pihak swasta harus ada izin dari DPMPTSP Benteng. Kemudian selanjutnya sudah ada perjanjian dengan Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (BKD) untuk PAD Benteng. Jadi memang desa wisata ini akan menjadi potensi yang besar bagi Kabupaten Benteng kedepan," ujarnya. Selain itu juga, Kedepan bagi desa yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata ini, maka akan menjadi prioritas utama kita dalam program pariwisata. Seperti kegiatan wisata, maka akan kita libatkan desa wisata ini, kemudian apabila ada bantuan berupa pembangunan ataupun anggaran, baik itu dari pemkab, pemprov dan pemerintah pusat, maka desa wisata inilah yang akan menjadi prioritas utama. "Program desa wisata ini salah satu program Dispar dalam memperkenal potensi semua wisata-wisata yang ada di Desa di Kabupaten Benteng. Karena memang potensi wisata yang ada di Benteng ini sangat besar dan bagus. Sehingga melalui program desa wisata ini kedepan bisa membuat wisata yang ada di Benteng bisa dikenal oleh masyarakat luas dan bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Benteng. Apabila sudah menjadi daya tarik bagi wisatawan, maka akan menjadi pemasukkan bagi warga Benteng itu sendiri," tutup Sandarman. (jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: