Kugar Berharap Bantuan
BENTENG - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) melihat langsung Kelompok Usaha Garam (Kugar) di wilayah Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, kemarin (10/2). Saat ini Kugar tersebut mengalami kendala dalam produksi disebabkan terhambatnya biaya produksi dan banyaknya sarana prasarana yang mengalami kerusakan. Kepala DKPP Benteng, N. Yayuk Yuhanah, M.Si menjelaskan, dalam kunjungan yang dilakukan ke lokasi tempat produksi garam tersebut, pihaknya mendapatkan beberapa laporan kendala yang dialami usaha tersebut. Diantaranya minimnya biaya produksi, kerusakan sarana prasarana produksi, sehingga Kugar ini berharap ada bantuan dari pemerintah atau investor yang membantu memberikan dana. "Kugar ini mengalami hambatan dalam memproduksi garam, sehingga mereka hanya sebatas memperkenalkan kepada orang bahwa di Benteng ada sumber daya untuk memproduksi garam. Untuk kadar garam di wilayah Benteng ini memang sangat tinggi yakni mencapai 98 NaCI atau sudah masuk dalam kadar garam murni," ungkapnya. Yayuk menambahkan, salah satu hambatan produksi garam di Benteng yakni tidak mengandung yodium sehingga tidak bisa dikonsumsi. "Aaat ini produksi garam yang dihasilkan hanya diperuntukkan untuk penggaraman ikan untuk pembuatan ikan asin, bisa juga untuk pupuk sawit. Produksi garam yang dihasilkan Kugar ini sangat bagus untuk penggaraman ikan asin, harganya juga terjangkau," jelasnya. Yayuk berharap meski mengalami kendala, Kugar ini jangan sampai vakum apalagi berhenti. Pihaknya akan mencari solusi atas permasalahan yang dialami Kugar tersebut. "Sehingga ke depan Kugar ini bisa berkembang, bisa sebagai mata pencarian dan bisa memberikan manfaat secara ekonomi bagi anggota Kugar itu sendiri," ujar Yayuk. Pendamping Kugar, Siti Marhamah menjelaskan Kugar ini sudah berproduksi sejak akhir 2018 lalu. Dari awal memproduksi hingga saat ini, Kugar sudah menghasilkan sekitar 2 ton garam. Dengan hasil garam sebanyak 2 ton itu, Kugar ini sering mengalami hambatan. Jika tidak ada hambatan, maka hasil produksi diprediksi bisa lebih dari 2 ton. "Kita berharap ada bantuan dari pemerintah atau investor yang ingin membiayai produksi garam ini,” harapnya.(jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: