Dewan Ambil Sampel Limbah PT DPP
KOTA BINTUHAN – Ketua DPRD Kaur Diana Taulani bersama belasan anggota DPRD lainnya, Senin (15/2) melakukan inspeksi mendadak ke PT Dua Putra Perkasa (DPP). Dewan mengambil sampel limbah di tempat pembuangan limbah perusahaan tersebut. Sebelum berangkat, digelar hearing dengan Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kemarin siang. Dalam hearing itu disepakati untuk mengecek langsung ke PT DPP. Ini untuk menyikapi keluhan masyarakat di media sosial terkait ditemukannya ikan mati di aliran sungai Way Hawang beberapa waktu yang lalu. Ada sekitar 60 kolam tambak udang yang sudah kering. Saat ini PT DPP mulai kembali melakukan penyedotan air laut untuk kolam tambak. Dalam pengecekan kolam pengolahan limbah itu, air kolam tersebut tampak bagus, ada banyak ikan nila di dalamnya. Tambak juga bersih dan tidak ada bau menyengat. “Kita ke sini ingin cek langsung, lokasi limbah tambak udang di DPP. Karena kami yakin ada yang salah, sehingga warga selalu mengeluhkan ada ikan yang mati di sungai. Untuk itu kita akan cek limbahnya dan ambil sampel hari ini. Karena kalau memang sudah memenuhi prosedur tentu tidak ada lagi keluhan warga terkait ikan mati,” kata Ketua DPRD Kaur Diana Tulaini. Lebih lanjut Wakil Ketua I DPRD Kaur Juraidi, juga mengatakan kalau pihaknya akan terus memantau terus kondisi tambak udang yang ada apalagi menimbulkan bau yang tidak sedap. Karena jika masih ada persoalan pihaknya memastikan masih ada yang kurang dalam pengelolaan limbahnya. “Yang pasti laporan masyarakat akan terus kita tindak lanjuti, hari ini kita cek lapangan. Nanti akan kita panggil pihak perusahaan untuk mengatasi semua keluhan masyarakat yang ada. Jangan sampai hal seperti kembali berulang,” kata Juraidi kemarin. Pihak PT DPP mengaku sudah melakukan proses sesuai dengan prosedur yang berlaku. Terkait dengan ikan yang mati pihak juga akan melihat kondisi sungai. Karena mungkin ada kegiatan masyarakat yang menyemprot padi dan sebagainya sehingga membuat ikan mati. Kalau panen juga dilakukan secara bertahap dan tidak dilakukan sekaligus. “Kalau kita proses limbahnya sudah sesuai dan dapat kita lihat sendiri kondisinya. Kalau ikan mati akan kita lihat dulu dari tambak atau bukan. Kemudian di kolam kita ikan nila yang kita pelihara semuanya hidup. Namun jika ada masukan tetap akan kita terima untuk perbaikan ke depan nantinya,” ungkap Kepala PT DPP Kaur Dr Sapto Mugiyanto,S.Pi, M.Si. Dengan sidak ini DPRD Kaur nantinya kembali akan memanggil OPD terkait dan juga PT DPP. Tidak hanya itu saja, dewan juga akan menunggu hasil lab dari limbah tambak yang diambil kemarin. Selain sidak di PT DPP, dewan kemarin juga mendatangi beberapa lokasi tambak lainnya yang ada di Kecamatan Maje. Untuk memastikan kondisi limbah tambak jangan sampai merugikan masyarakat sekitar. (cik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: