Target Bebas Rawan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Siapkan Bantuan Kolam Terpal
KOTA MANNA - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sudah menyiapkan bantuan kolam terpal kepada masyarakat miskin yang ada di Kabupaten BS, bantuan ini guna mengantisipasi timbulnya desa rawan pangan selama masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Meski angka penurunan desa rawan pangan sudah menunjukkan grafis yang positif, namun Dinas Ketahanan Pangan tak ingin kecolongan, sehingga tahun ini masyarakat berpenghasilan rendah kembali menerima bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan berupa kolam terpal. Bantuan ini sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat kurang mampu, terlebih lagi di masa pandemi covid-19 yang masih belum hilang, maka dari itu dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa menjadi peredam kerawanan pangan. Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten BS Zofyan Harloki saat dikonfirmasi membenarkan, untuk bantuan kolam terpal sudah disiapkan, hanya saja Dinas Ketahanan Pangan masih menunggu jumlah penerima yang valid dan masuk kategori sebagai penerima bantuan kolam terpal. “Yang pastinya untuk penerima bantuan ini merupakan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kolam ini nanti diaplikasikan cukup di halaman depan rumah menggunakan terpal dan isinya ikan lele, patin dan sebagainya,” terang Zofyan Selain kolam air terpal, Dinas Ketahanan Pangan juga berupaya memberikan bantuan bibit ikan untuk dikembangbiakkan di kolam air terpal tersebut. Sehingga dengan begitu, diharapkan tidak lagi ada desa rawan pangan pada tahun 2021 ini, karena Dinas Ketahanan Pangan sudah berbagai bantuan yang akan disalurkan. Selain kolam terpal, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Iskandar AZ juga menyampaikan, Undang Undang 18 tahun 2012 tentang Pangan, berbunyi untuk meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri. Oleh sebab itu Pemkab BS mengajak masyarakat desa memproduksi pangan secara mandiri dan pemerintah desa menyiapkan cadangan pangan. Tujuan cadangan pangan di didesa salah satunya sebagai antisipasi musim kemarau, bahkan desa diminta untuk menyiapkan hingga 10 ton pangan. Sedangkan pangan yang dimaksud seperti beras dan pemerintah menyarankan pangan disimpan dalam bentuk gabah agar tahan lama. Disebutkannya cadangan pemerintah seharusnya minimal 100 ton. Oleh sebab itu, untuk menghindari apabila ada krisis ataupun bencana di daerah, Pemkab BS meminta seluruh pemerintah desa di 11 Kecamatan BS menyiapkan cadangan pangan. “Mulai dari gabah, masyarakat diminta untuk menyimpan itu. Karena daerah tidak bisa menjamin apabila sewaktu-waktu krisis pangan,” ujar Iskandar.(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: