HONDA

Tebar Pukat Nangkap Mungkus

Tebar Pukat Nangkap Mungkus

MUKOMUKO – Aksi nelayan menangkap puluhan ribu ikan mungkus atau bahasa latinnya sicyopterus dengan menebar pukat di aliran Sungai Selagan, Minggu (28/2). Lokasi penangkapan berjarak sekitar tiga kilometer dari muara Sungai Selagan. Belasan jokong berada di aliran sungai tersebut demi mendapatkan ikan mungkus sebanyak-banyaknya.  Karena lokasinya berada dekat dengan jembatan penghubung jalan lintas barat Sumatera, kontan saja ratusan pengendara motor maupun mobil berhenti untuk melihat para nelayan tersebut. Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Mukomuko, Nasyyardi, S.Pi mengatakan di sejumlah pantai di Mukomuko tengah diramaikan ikan mungkus yang hendak masuk ke muara sungai menuju hulu sungai. Puluhan ribu ikan mungkus itu dari lautan usai ditetaskan oleh sang induk. “Memang sekarang lagi panen ikan mungkus. Hari ini sepertinya benar-benar puncaknya, karena cukup banyak,” kata Nas. Saking banyaknya, bukan saja nelayan yang berebut menangkapnya. Tapi juga warga lainnya. Menggunakan kelambu, mereka menceburkan diri ke air laut dan muara sungai, berlomba-lomba mendapatkan ikan mungkus sebanyak-banyaknya. “Ini terjadi di sepanjang bibir pantai di Mukomuko. Jadi bukan di Kota Mukomuko saja. Tapi juga sampai di Pantai Ipuh. Selagi ada muara sungai, dipastikan ada anak ikan mungkus,” jelasnya. Disebutnya, kondisi itu dapat berlangsung hingga dua minggu. Nelayan cukup diuntungkan dengan adanya puluhan ribu anak ikan mungkus kembali ke muara untuk menuju hulu sungai. Bahkan nelayan berhasil mendapatkan uang hingga Rp 6 juta hasil dari menjual ikan mungkus. “Ada yang dapat hasil penjualan sampai Rp 6 juta sehari. Ini luar biasanya. Tapi musim ini biasanya tidak berlangsung lama,” kata Nas. Anak ikan mungkus yang berhasil ditangkap nelayan dijual per baskom. Dengan harga Rp 200 ribu per baskom. Kemudian dari toke ikan ke masyarakat rata-rata berkisar dengan harga Rp 5.000 per canting. Untuk penjualan, ikan mungkus ini dijual sampai ke luar Kabupaten Mukomuko. Selain itu, sebagian warga juga menjemurnya untuk dikeringkan.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: