HONDA

Sebelum Paripurna, Ketua DPRD Dilarikan ke RSUD

Sebelum Paripurna, Ketua DPRD Dilarikan ke RSUD

ARGA MAKMUR – Ada yang menarik sebelum dimulainya paripurna dengan agenda mendengarkan Pidato Pertama Bupati Ir. H Mian setelah dilantik untuk periode keduanya. Pasalnya, Ketua DPRD BU Sonti Bakara, SH yang sudah datang siap memimpin paripurna harus dilarikan ke rumah sakit. Bahkan Sonti harus dilarikan dari ruang kerjanya ke rumah sakit oleh tim medis dan polisi yang melakukan pengamanan. Untungnya ambulans sudah siap di lokasi untuk melarikan Sonti ke RSUD Arga Makmur. Pantauan RB, Sonti memang sudah tiga minggu ini diketahui sakit dan tidak masuk kantor. Bahkan, saat FKPD melakukan rehab di rumah dinas Bupati, Sonti memang sudah nampak belum sehat betul. Bahkan, saat tiba di kantor DPRD BU, Sonti nampak harus dipapah menaikan tangga menuju ruang kerjanya. Namun setelah setengah jam berada di kantor DPRD, kondisi Sonti makin lemas hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Paripurna akhirnya dipimpin oleh Wakil Ketua I Juhaili, S.IP. Namun setelah dilarikan ke rumah sakit, Sonti diperkenankan untuk istirahat di rumah. “Kita sama-sama berdoa agar Ibu Ketua bisa segera disembuhkan dari penyakitnya. Karena memang beliau sudah beberapa minggu ini sudha mengeluh sakit. Namun masih memaksakan untuk memimpin paripurna,” pungkas Juhaili. 4 Target Pembangunan Sementara itu Bupati Mian dalam pidatonya menuturkan ada empat program sasaran yang dilakukan selama kepemimpinannya bersama Wabup Arie Septia Adinata, SE, M.Ap. Keempat target pembangunan tersebut adalah Pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM), Pembangunan Infrastruktur Pendukung Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi kerakyatan dan Ekonomi Kreatif . “Yang terakhir tentunya kita bertekat terus menunjukan dan membudayakan pemerintahan yang bersih,” kata Mian. Selain itu, Pemkab BU juga sudah membagi pola pembangunan menjadi lima kawasan di seluruh wilayah di BU. Kawasan tersebut adalah kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM), Kawasan Agro Eko Wisata, Kawasan Mina Politan, Kawasan Perkantoran dan Kawasan Wisata Kepulauan Enggano. “Konsep kawasan ini untuk mempermudah dalam sasaran Pembangunan,” katanya. Ia juga menyadari jika saat ini dana APBD BU sangat terbatas, apalagi saat ini harus terus dilakukan penanganan Covid-19 yang berdampak dengan pengalihan anggaran. Ia memastikan terus melakukan pendekatan dengan Kementerian untuk meloloskan beberapa program pembangunan fisik di BU sesuai kebutuhan warga. “Yang terdekat, kita juga akan menanti pembangunan jembatan Tanjung Putus yang memang sudah disetujui Kementerian PUPR. Mudah-mudahan segera bisa direalisasikan sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” pungkas Mian. (qia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: