HONDA

Inflasi di Bengkulu Diatas Rata-rata Nasional

Inflasi di Bengkulu Diatas Rata-rata Nasional

 

BENGKULU- Badan Pusat Statisk (BPS) Provinsi Bengkulu merilis Maret ini Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,23 persen. Jika dibanding dengan inflasi nasional yang sebesar 0,08 persen, inflasi di Bengkulu ini sedikit lebih tinggi. Sejak awal tahun 2021 inflasi di Bengkulu selalu berada diatas rata-rata angka nasional.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, SE menegaskan, dengan inflasi sebesar 0,23 persen di bulan Maret 2021 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 0,77 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 1,45 persen. Dari 24 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada bulan Maret 2021 ini, tujuh kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Dengan angka inflasi sebesar 0,23 persen, Kota Bengkulu menempati urutan ke 5 di wilayah Sumatera. Inflasi tertinggi di wilayah Sumatera terjadi di Bungo sebesar 0,35 persen dan terendah di Pekanbaru sebesar 0,15 persen.

Sementara itu, angka inflasi 0,23 persen pada Maret 2021 Kota Bengkulu lebih tinggi dibanding kondisi Maret 2020 yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Laju inflasi tahun kalender Maret 2021 sebesar 0,77 persen lebih tinggi dari bulan Maret 2020 dengan laju inflasi sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun pada Maret 2021 sebesar 1,45 persen lebih rendah dari bulan Maret 2020 sebesar 2,42 persen.

‘’Kalau diperhatikan agak berlawanan arah, jika diperbandingkan. Apa karena pengaruh pandemi sehingga masih menjadi hal-hal yang menggangu perekonomian kita, baik secara regional maupun nasional, ‘’ bebernya.

Selanjutnya jika dilihat untuk tahun kalender, ternyata sampai dengan Maret capaian inflasi di Bengkulu sudah mencapai 0,77 persen. Artinya jika dibandingkan dengan tahun 2020 dari Januari hingga Maret capaiannya baru 0, 21 persen. Maka tiga bulan pertama sudah lebih tinggi, bahkan jika dilihat sampai November tahun lalu 0,74 persen sudah melebihi.

"Dengan begitu gejolak harga yang terjadi dari mulai awal tahun 2021 ini masih cukup terasa. Sehingga diperlukan antisipasi agar tidak terjadi inflasi yang terus posistif.  Gejolak harga cabai, cukup menjadi pemicu di Bengkulu ini," pungkasnya. (iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: