HONDA

Pemakaman Tidak Sesuai Prokes, Satgas Bengkulu Utara Waspadai Klaster Pemakaman

Pemakaman Tidak Sesuai Prokes, Satgas Bengkulu Utara Waspadai Klaster Pemakaman

 

ARGA MAKMUR – Satgas Covid-19 Bengkulu Utara (BU) masih melakukan pengamatan dan laporan dari masyarakat. Hal ini terkait kemungkinan apakah terjadi penularan pada kasus warga Bengkulu Utara yang meninggal dalam kondisi positif Covid-19 Sabtu lalu.

Meskipun memang selama ini tinggal di Kota Bengkulu dan hanya dimakamkan di Kecamatan Arga Makmur. Namun saat pemakaman, keluarga membuka kotak dan melakukan kontak langsung pada jenazah layaknya pemakaman pasien biasa.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara Ujang Ismail, SKM, M.Phil mengatakan, jika Satgas menyesalkan prosesi pemakaman yang tidak sesuai dengan protokol. Meskipun sudah disampaikan jika status jenazah positif Covid-19.

“Namun karena memang kejadian ini sudah terjadi, saat ini kita fokus penanganan jika memang terjadi penularan. Apalagi dari video yang beredar, masyarakat berkumpul memakamkan dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Kita menunggu informasi dari desa, jika memang ada yang menunjukan gejala dalam beberapa hari kedepan. Kita lakukan tracing pada seluruh warga yang terkait pemakaman,” terangnya.

Sementara itu Sekda Bengkulu Utara Dr. Haryadi, MM, M.Si yang juga sekretaris Satgas Covid-19 Bengkulu Utara sangat menyayangkan pengusiran yang dilakukan. Sedangkan tim Satgas datang untuk menghindari masyarakat tertular dan memang sudah diatur dalam Perbup.

“Peraturan Bupati sudah jelas, sudah kita sosialisasikan. Namun masih terjadi (Penolakan, red), kita sangat sayangkan,” katanya.

Haryadi menuturkan jika tim Satgas bertugas juga dengan risiko tertular yang tinggi, namun sejauh ini tim Satgas masih bekerja maksimal. Ia meminta kejadian penolakan dan pengusiran ini merupakan kejadian terakhir yang terjadi.

“Kita minta ini tidak terjadi lagi. Apalagi ditengah pandemi saat ini, semua pihak tengah berupaya untuk melakukan pencegahan agar kasus tidak meluas,” pungkas Haryadi. (qia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: