Musim Kemarau Tiba, Panas Dipicu Pergerakan Matahari ke Selatan Khatulistiwa
BENGKULU - Suhu panas yang kerap disebut dengan panas terik, terasa di Kota Bengkulu sejak beberapa hari lalu mulai dikeluhkan warga. Sudah beberapa hari ini hujan tidak turun, membuat suhu terasa lebih panas. Terlebih sekarang ini, warga tengah menjalani puasa Ramadan.
Forcaster BMKG Fatmawati Bengkulu Anjasman mengatakan penyebab panas terik adalah, pergerakan matahari ke arah selatan khatulistiwa. Semula Posisi matahari berada di belahan Utara Khatuliswa, sehingga jauh dari wilayah Bengkulu. Tetapi sejak Maret sudah bergerak, ke arah Selatan sehingga posisi matahari lebih dekat ke wilayah Bengkulu, menyebabkan penyinaran panas lebih dekat. ‘’Keadaan ini membuat suhu panas lebih terasa,‘’ bebernya.
Panas terik ini semakin tinggi sugunya lantaran sudah terjadi pergantian arah tiupan angin ke wilayah Indonesia. Semula sebelum panas ini angin berhembus dari arah Selatan atau Benua Asia menuju Benua Australia. Tetapi sejak memasuki Bulan April angin sudah bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia yang membawa sifat kering alias panas. ‘’Perkiraannya tiupan angin dari Australia ke Asia diprediksi terjadi sampai bulan Agustus nanti,‘’ ungkapnya.
Dengan begitu, keadaan panas akan lebih lama berlangsung dan sudah mulai memasuki musim kemarau. Panas terik ini berdasarkan pengamatan suhu ada diangka 33 derajat celcius. Keadaan panas normal, sebab masih dibawah 35 derajat celcius. Hanya jika dibandingkan dengan rata-rata suhu bulanan yang sebesar 32 derajat celcius, panas terik terasa sedikit lebih tinggi. (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: