300 Warga Kota Bengkulu Terjangkit HIV/AIDS
BENGKULU - Kota Bengkulu menjadi daerah yang memiliki kasus tertinggi terjangkit HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat sejak tahun 2014 lalu sudah ada sekitar 300 orang yang terjangkit virus tersebut.
Bahkan, ada sekitar 65 orang diantaranya saat ini masih dalam tahap pemulihan. Kebanyakan warga yang terjangkit virus tersebut melakukan hubungan seks bebas, narkoba, menggunakan jarum suntik secara bergantian dan lainnya. Untuk itu, Dinkes Kota Bengkulu terus berupaya mentracking kasus ini sebagai upaya penekanan penyebarannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota, Susilawaty mengatakan memang secara kumulatif sejak tahun 2014 hingga saat ini sudah ada sekitar 300 kasus yang ditemukan terkait HIV/AIDS di Kota Bengkulu. Saat ini ada 65 orang masih dalam tahap pemulihan dengan mengonsumsi obat Anti Retroviral atau ARV.
ARV sendiri adalah obat yang dapat menghambat laju pertumbuhan virus bukan membunuh virus. Dengan mengonsumsi obat ARV maka virusnya tidak dapat berkembang sehingga warga yang terjangkit dapat melakukan aktivitas serta korban HIV tidak sampai terkena AIDS.
“Iya secara kumulatif ada sekitar 300-an, untuk yang dalam masa pemulihan ada sekitar 65 orang,” ungkap Susilawaty.
Guna menekan penyebaran kasus HIV/AIDS ini pihaknya akan fokus pada populasi kunci. Yakni seperti laki-laki suka laki-laki, waria, Pekerja Seks Komersial (PSK) serta warga binaan. Serta juga kebanyakan yang terjangkit kasus HIV ini merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) yang diduga tertular dari suaminya yang bandel sering “jajan” sembarangan. Untuk itu, ke depan Dinkes akan menggiatkan kembali sosialisasi kepada masyarakat guna pencegahan penyebaran kasus tersebut dengan mengenali penyebab dan apa saja yang bisa membuat diri terkena virus itu.
“Ada banyak penyebabnya dan ada juga populasi kuncinya, ini yang terus kita pantau agar penyebarannya bisa ditekan semaksimal mungkin,” lanjutnya.
Susilawaty juga meminta agar masyarakat untuk tidak menjauhi para penderita HIV/AIDS. Karena penderita penyakit tersebut sangat membutuhkan dukungan moril agar memiliki semangat. Maka dari itulah masyarakat diminta agar tidak menjauhi para penderita melainkan penyebab penyakit tersebutlah yang harus dijauhi.
"Jangan jauhkan penderitanya, tapi jauhi penyebab virus itu menyebar," tutupnya. (cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: