Berpotensi KBM Tatap Muka dengan 90 Persen Siswa
BENGKULU - Melihat kondisi perkembangan kasus Covid-19 saat ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat, M.Pd, menyampaikan saat ini pihaknya mengkaji peluang untuk menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Dengan menghadirkan 90 persen dari kapasitas siswa di kelas. Mengingat pandemi Covid-19 hingga saat ini masih ada, ia berharap agar KBM tatap muka ini bisa dilakukan 100 persen.
"Kita lihat situasi ya, jika terus terjadi penurunan kasus konfirmasi Covid-19 ini maka kita bisa laksanakan tatapan muka hingga 90 persen dari kapasitas kelas," kata Eri.
Dikatakannya, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka tahun ini tetap dievaluasi. Berdasarkan komunikasi dengan komisi VIII DPR RI, bahwa untuk di Provinsi Bengkulu ini sudah bisa dilaksanakan 75 persen untuk pembelajaran tatap muka.
"Mudah-mudahan hal ini bisa kita lakukan, dengan melihat perkembangan pandemi Covid-19 di provinsi ini. Akhir akhir ini kan, jumlah kasus juga mulai menurun. Dan tingkat paparan di sekolah tidak begitu signifikan. Dan sampai saat ini tidak ada laporan. Mudah-mudahan ini bisa kita lanjutkan," ungkap Eri.
Melihat dari pengalaman sebelumnya, dimana mencegah terjadi papar Covid-19 di lingkungan sekolah. Dilakukan pembelajaran daring selama beberapa bulan. Ia menilai bahwa model pembelajaran ini, kurang efektif. Dan mempersulit siswa untuk menyerap penjelasan dari gurunya. Dan sejak kembali dilakukan pelaksanaan pembelajaran tatap muka sejak Juni lalu, ini mendapat respon yang baik. Baik itu dari siswa maupun guru nya.
"Sementara waktu ini, kita tidak memiliki kendala malah ada kendala itu jika melaksanakan pembelajaran via daring. Tapi kalau tatap muka itu, insya Allah tidak ada kendala," imbuhnya.
Untuk diketahui, untuk perkembangan dari paparan Covid-19 di Provinsi Bengkulu memang mengalami penurunan bila dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan data dari Satgas Pencegahan Covid-19 Provinsi Bengkulu didapati bahwa, kemarin ada 40 kasus baru. Sehingga untuk kasus di Provinsi Bengkulu mencapai 8.113 kasus. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: