Provinsi Bengkulu Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
BENGKULU – BNPB merekomendasikan bahwa Provinsi Bengkulu masuk dalam kawasan yang diprediksi berpotensi dilanda cuaca ekstrem awal Juni ini. Terkait hal itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Drs. Rusdi Bakar, M.Pd mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai akan dampak dari cuaca buruk yang beberapa waktu ini terjadi. Ini dilakukan melihat cuaca beberapa waktu terakhir ini.
“Kita dapat rekomendasi dari BNPB dan BMKG bahwa awal Juni ini kita masuk dalam kelompok rawan bencana. Informasi ini kita teruskan ke BPBD kabupaten kota. Agar kita siaga dalam menghadapi bencana. Baik banjir maupun tanah longsor, dan menyikapi cuaca ekstrem ini,” kata Rusdi.
Dijelaskannya, mulai dari curah hujan di Bengkulu dalam kategori sedang hingga tinggi. Juga potensi angin kencang disertai badai, yang bisa menumbangkan pohon. “Misalnya untuk antisipasi banjir maka kita siapkan untuk memberikan imbauan waspada kepada warga di bantaran sungai maupun titik titik banjir, terutama saat hujan tiba,” imbuhnya.
Sedangkan untuk antisipasi dampak dari terjadi longsor, ia mengimbau agar tim dan BPBD kabupaten kota agar mempersiapkan diri. Untuk menghadapi potensi terburuk dari dampak cuaca saat ini. “Sementara untuk longsor, ini masih di titik titik yang sama. bengkulu Curup, Curup Lebong, Bengkulu Selatan. Ketika terjadi itu, maka segera koordinasi lintas sektoral,” pesan Rusdi.
Hal ini dilakukan, lanjutnya, sebagai tindak lanjut dari imbauan BMKG mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Periode sepekan kedepan. Baik hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es. Pasalnya, hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Waspadai Bencana itu adalah tanggung jawab bersama. Apalagi untuk bencana ini memang tidak bisa diprediksi bersama. Sementara gempa itu, kita juga berkoordinasi dengan BMKG. Karena memang tiap hari di Bengkulu ini terjadi gempa,” ungkap Rusdi.
Sementara itu, dari hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktifitas Gelombang Kelvin yang cukup aktif di sekitar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian utara. Sedangkan Gelombang Rossby Ekuatorial cukup aktif di sekitar wilayah Jawa dan Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. Sementara itu perlambatan dan belokan angin terjadi di beberapa wilayah yang cukup berpengaruh pada pembentukan potensi awan hujan dan dapat menimbulkan potensi hujan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah. Termasuk berpotensi terjadi di Provinsi Bengkulu.
“Untuk itu, kita terus berkoordinasi lintas sektor ya. Tentu nya hal juga tidak mengharapkan hal buruk terjadi. Dan kita imbau semuanya wajib waspada atas potensi terjadinya cuaca ekstrem,” tukasnya. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: