HONDA

DAK Terancam Ditarik, Bupati Lebong Panggil 5 Kepala OPD

DAK Terancam Ditarik, Bupati Lebong Panggil 5 Kepala OPD

 

TUBEI - Geram dengan serapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum sampai 10 persen dari total DAK yang diterima Rp 123 miliar, Bupati Lebong, Kopli Ansori memanggil 5 kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Terutama yang progres DAK nya masih nol persen.

Empat kepala dinas yang dikumpulkan bupati, masing-masing Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, H. Guntur, S.Sos, Kadis Pertanian dan Perikanan Emiwati, SE, M.Ak dan Kepala Dinas Kesehatan, Rachamn, SKM, M.Si. Termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, H. Taufik Andary, M.Pd.

Satu lagi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si. Para kepala OPD itu diingatkan segera menuntaskan syarat lelang kegiatan agar tidak ada DAK yang ditarik kembali oleh pusat. ''Mengingat tidak mudah bagi daerah mendapatkan DAK, saya minta semua OPD yang menerima DAK benar-benar bisa memanfaatkannya dengan maksimal,'' kata Bupati kepada RB usai memanggil kelima kepala OPD.

Sengaja ia memanggil lima petinggi OPD itu karena sesuai laporan Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Kabupaten Lebong, belum satupun dari OPD itu yang melimpahkan berkas lelang kegiatan. Sementara untuk OPD lain yang sudah ada progres, seperti Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan, tidak dipanggil karena dinilai sudah bergerak dalam merealisasikan DAK.

''Jangankan untuk kegiatan fisik, untuk perencanaannya saja belum disiapkan syarat lelangnya. Bagaimana pekerjaannya bisa tepat waktu kalau lelang perencanaannya saja belum final,'' tukas Bupati.

Diketahui, Kemenkeu memberi waktu bagi daerah menjalankan kegiatan DAK paling telat 27 Juli. Jika hingga batas waktu itu tidak juga ada progres, seluruh dananya ditarik. Sementara kegiatan DAK yang sudah selesai lelang untuk perencanaannya adalah proyek peningkatan jalan Tanjung Agung-Danau Liang. Kontrak yang disepakati Ro 9,2 miliar dari pagu Rp 10 miliar.(sca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: