Proyek Rumah Adat Rp 2,3 Miliar Dilanjutkan, Tahun Ini Dianggarkan 7 Unit
CURUP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong (RL) tahun ini akan kembali melanjutkan pembangunan miniatur rumah adat yang dijadikan homestay di kawasan Wisata Danau Mas Harun Bastari (DMHB) dalam komplek Gedung Diklat Kabupaten Rejang Lebong. BACA JUGA : Petani Rejang Lebong Sulap Bekas Kebun Kopi jadi Kebun Apel, Dibuka untuk Agrowisata
Diketahui tahun lalu pembangunan tidak jadi dilanjutkan lantaran refocusing anggaran karen kondisi Covid-19.
Dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi, ST kepada RB, saat ini sudah ada 17 bangunan miniatur rumah adat dari 34 miniatur rumah adat nusantara seluruh provinsi di Indonesia yang mereka targetkan.
‘’Insya Allah tahun ini sudah kita rencananya akan dibangun tujuh unit lagi dan sebelumnya sudah selesai 15 unit, sehingga nanti total menjadi 22 unit,’’ sampai Aan sapaan akrabnya ini.
Dilanjutkan Aan, pembangunan tujuh unit lanjutan miniatur rumah adat nusantara tersebut, dianggarkan dengan dana sebesar Rp 2,3 miliar yang saat ini masih dalam proses lelang.
Ditargetkan Agustus 2021 paling lambat untuk fisiknya sudah mulai direalisasikan. Sehingga nanti bisa selesai sebelum akhir tahun anggaran.
‘’Pembangunan miniatur rumah adat yang akan dikelola menjadi home stay di komplek gedung diklat kawasan Objek Wisata Danau Mas Harun Bastari. Setelah selesai dibangun, akan dilakukan penyerahan kepada Pemkab Rejang Lebong dan selanjutnya ke Dinas Pariwisata untuk dikelola menjadi home stay,’’ imbuh Aan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong Dra. Hj, Upik Zumratul Aini, M.Si menyampaikan, untuk 15 unit miniatur rumah adat yang dikelola menjadi home stay, sudah beroperasi sejak 2021 lalu. BACA JUGA : Datangi Dinas Pariwisata, KKT Minta Seluruh Ritual Tabut Dilaksanakan di Masa Pandemi Covid-19
Pengelolaan melibatkan BUMDes dan Karang Taruna Desa Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang.
‘’Sudah mulai dikelola menjadi homestay dengan tarif sewa sebesar Rp 150.000/malam," jelasnya.
Sedangkan untuk makan dan minum, penyewa harus membeli sendiri di kantin yang dibuka oleh pengelola. BACA JUGA : Sudah Tak Kondusif Lagi, Perpustakaan Daerah di Bengkulu Selatan Butuh Gedung Baru
Tapi tarif ini lanjutnya, nantinya masih akan disesuaikan lagi. Baca Selanjutnya >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: