HONDA

DPRD Bengkulu Selatan Minta Dilibatkan dalam Proses Hibah Lapter Padang Panjang

DPRD Bengkulu Selatan Minta Dilibatkan dalam Proses Hibah Lapter Padang Panjang

 

KOTA MANNA - DPRD Bengkulu Selatan meminta dilibatkan dalam proses hibah Lapangan Terbang (Lapter) II Padang Panjang di Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Hingga saat ini proses hibah Lapter milik TNI AU belum selesai. Pemda Bengkulu Selatan (BS) masih terus berusaha untuk mendapatkan hibah lahan untuk tetap dijadikan lokasi perkantoran Pemda Bengkulu Selatan.

Persoalan Lapter I dan II milik TNI AU belum menemukan titik terang, sejak masa kepemimpinan Bupati Reskan Effendi, Dirwan Mahmud hingga Gusnan Mulyadi lapter masih pinjam pakai sebagai lahan perkantoran Pemda Bengkulu Selatan.

Menyikapi ini, Ketua Komisi III DPRD Bengkulu Selatan Holman mengatakan, pihaknya selama ini merasa tidak pernah dilibatkan dalam persoalan Lapter. Sehingga pihak dewan merasa tidak dianggap, padahal sebut Holman, pihaknya punya hak untuk bersuara.

Lebih jauh, Holman memprediksi persoalan Lapter tidak akan selesai apabila hanya dilakukan oleh bupati saja. Perlu melibatkan semua pihak termasuk salah satunya DPRD Bengkulu Selatan. "Tidak akan selesai kalau hanya bupati saja, persoalan ini sudah lama bahkan sudah tiga kali ganti bupati, tidak juga selesai makanya libatkan pihak DPRD," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan.

Untuk itu pihak DPRD berharap pihak Pemda Bengkulu Selatan dapat mengajak dan duduk bersama menyelesaikan persoalan lapter. Apalagi anggota dewan mempunyai koneksi dengan elit politik pusat, yang diyakini mampu untuk melobi pemangku kepentingan, salah satunya persoalan Lapter.

Sementara itu di lain sisi, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengakui, persoalan Lapter ini sudah dalam tahap negosiasi dengan pihak TNI AU, bahkan Gusnan menyebutkan beberapa waktu pihak TNI AU sudah mendatangi langsung lokasi Lapter.

Bukan hanya itu, persoalan Lapter ini ungkap Gusnan juga telah dibahas lebih jauh bersama Gubernur Bengkulu dan pihak TNI. Dengan tujuan mencari jalan terbaik agar perkantoran Pemkab Bengkulu Selatan tetap di lahan Lapter. "Masih dibahas, kemungkinan Lapter akan tukar guling dengan aset Pemprov atau lainnya nantinya," demikian Gusnan. (tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: